Pertanian di Kabupaten Sekadau Berkembang Pesat Berkat Program RJIT

Senin, 28 Maret 2022 | 15:56 WIB
Pertanian di Kabupaten Sekadau Berkembang Pesat Berkat Program RJIT
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang digulirkan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) mulai terasa manfaatnya. Salah satu yang merasakan manfaat program tersebut adalah Petani di Desa Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat (Kalbar). Berkat program ini, pertanian di Kabupaten Sekadau berkembang pesat.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, air harus selalu tersedia dengan baik dalam pertanian. Pasokan air harus berjalan dengan baik, karena menjadi indikator tumbuh kembang pertanian. Oleh karena itu, manajemen air menjadi sangat penting.

"Program RJIT merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan dari Kementan yang dilaksanakan demi mendukung manajemen air. Untuk itu, perlu penataan air, di mana sekundernya, di mana primernya, di mana tersiernya, di mana kuarternya, sehingga air dapat betul-betul dimanfaatkan untuk mencapai tiga kali panen raya," kata SYL.

Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil mengatakan, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Menurutnya, kerusakan atau tidak berfungsinya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi seluruh kinerja sistem irigasi.

Baca Juga: Rentan Terhadap Perubahan Iklim, Mentan Sarankan Petani Aceh Utara Ikut Program Asuransi Pertanian

"Pada akhirnya, hal tersebut akan menyebabkan efisiensi dan efektivitas irigasi menjadi berkurang," kata Ali.

Ali berharap, program RJIT dari Kementan dapat meningkatkan infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi untuk meningkatkan produktivitas lahan.

“Kegiatan ini (RJIT) bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan P3A, Poktan, atau Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi," jelas Ali.

Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan Rahmanto memaparkan, program RJIT yang diperuntukkan bagi Kelompok Tani Lubuk Terutung itu sudah rampung seratus persen.

"Untuk spesifikasi teknis panjang saluran 66,4 meter, lebar penampang luar 30 cm, tinggi kedalaman penampang dalam 75 cm. Untuk pintu bangunan konservasi air lebar 40 cm, tinggi 1,50 cm dan tebal 3 cm," katanya.

Baca Juga: Kementan Kembangkan Konsep Integrated Farming untuk Pertanian Berkelanjutan

Program RJIT ini mengairi lahan seluas 25 hektare dengan produktivitas hasil panen 5,7 ton per hektare.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI