"Dan uang keras adalah emas, atau mereka harus membayar dalam mata uang yang nyaman bagi kita, dan itu adalah mata uang nasional - rubel. Itu terkait dengan negara kita yang 'tidak bersahabat'," ujar dia.
Keputusan ini diprediksi akan membuat nilai Bitcoin semakin menguat karena mengubah arus perdagangan. Terlebih, tahun lalu Putin menyatakan menolak penggunaan Bitcoin.
"Saya percaya itu (Bitcoin) memiliki nilai," kata Putin saat itu.
"Tapi saya tidak percaya itu bisa digunakan dalam perdagangan minyak," tuturnya.
Saat ini, nilai Bitcoin dan likuiditasnya terus dipertanyakan. Namun, keputusan Rusia terhadap kemungkinan ini dan akhirnya melakukan perdagangan percontohan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, mereka bisa menjadi tren ke depannya.