Suara.com - BPJS Kesehatan terus mendorong Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dalam penguatan pelayanan promotif dan preventif. Langkah tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan pelayanan bagi peserta JKN-KIS dan memberikan dampak pada peningkatan derajat kesehatan serta mendukung pencapaian Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) di FKTP.
“Koordinasi dan optimalisasi pelayanan promotif dan preventif harus dilaksanakan dengan baik oleh FKTP. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem yang sehat bagi seluruh peserta JKN-KIS. Kami berharap FKTP dapat memberikan pelayanan primer secara tuntas kepada peserta JKN-KIS untuk mencegah risiko atau perburukan suatu penyakit,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, saat menjadi Keynote Speaker dalam Webinar Nasional Penguatan Peran Puskesmas Dalam Promotif dan Preventif, Sabtu (26/3/2022).
Ghufron menambahkan, pengembangan Kapitasi Berbasis Kinerja membuat seluruh upaya yang dilakukan oleh FKTP, khususnya upaya promotif preventif dalam Program JKN-KIS akan diperhitungkan sebagai capaian kinerja yang akan diperhitungkan dalam pembayaran kapitasi.
“Upaya pemberian layanan telekonsultasi juga bisa dihitung sebagai capaian kinerja FKTP pada masa pandemi yang berpengaruh terhadap capaian angka kontak pada KBK. Ini yang terus kita dorong kepada seluruh FKTP, agar terus berinovasi menghadirkan layanan jarak jauh kepada peserta sehingga peserta bisa mengakses layanan secara mudah dan dapat meningkatkan pencapaian kinerja yang baik bagi FKTP yang nantinya bisa berdampak kepada pencapaian kapitasi,” kata Ghufron.
Saat ini, sebagai upaya peningkatan pelayanan kepada peserta, BPJS Kesehatan telah melakukan optimalisasi pelayanan lewat digitalisasi, seperti skrining riwayat kesehatan dan skrining kesehatan yang bisa diakses peserta melalui aplikasi Mobile JKN, Website BPJS Kesehatan, Chat Assistant JKN (CHIKA) maupun FKTP.
Selain itu, tambah Ghufron, tren capaian skrining riwayat kesehatan setiap tahunnya terus meningkat. Tahun 2021, jumlah peserta yang mengakses layanan skrining riwayat kesehatan mencapai 2.205.979 jiwa, sementara tahun sebelumnya yang hanya 195.675 jiwa. Hal ini membuktikan bahwa BPJS berkomitmen dalam pencegahan penanganan Covid-19 pada peserta komorbid melalui skrining riwayat kesehatan.
“Dengan komitmen kuat dari seluruh FKTP dalam melakukan upaya pelayanan promotif preventif, maka Program JKN-KIS bisa meningkatkan capaian kinerja FKTP yang diperhitungkan dalam Kapitasi Berbasis Kinerja dan juga diharapkan bisa menciptakan kondisi masyarakat yang sehat,” tutup Ghufron.