BPSDMI Gandeng IWIP Sediakan SDM Industri Pengolahan Logam di Halmahera Tengah

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 25 Maret 2022 | 10:36 WIB
BPSDMI Gandeng IWIP Sediakan SDM Industri Pengolahan Logam di Halmahera Tengah
Kawasan industri Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang terletak di Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) terus mendorong peningkatan kualitas SDM sektor industri melalui program kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya adalah dengan mitra industri.

Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM industri bidang pengolahan logam di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara, BPSDMI menggandeng PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (PT IWIP).

Kerjasama ini diresmikan dengan penandatangan MoU antara BPSDMI dengan PT. IWIP di Weda Bay pada Jumat 18 Maret 2022 bertempat di PT. IWIP di Halmahera Tengah disaksikan oleh Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kemenko Marves, Muh Rasman Manafi beserta perangkat dinas terkait di Kabupaten Halmahera Tengah.

Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional yang berlokasi di Kabupaten Halmahera Tengah, BPSDMI siap memberikan dukungan aktif dalam mengembangkan Pendidikan Vokasi lndustri dan Sumber Daya Manusia untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang kompeten sehingga memiliki daya saing yang unggul di era industri 4.0.

Baca Juga: Menperin Luncurkan Chromebook 4G LTE Buatan Dalam Negeri

BPSDMI akan menyelenggarakan dan mengembangkan Program Pendidikan Setara Diploma Satu Vokasi lndustri Berbasis Kompetensi. Pada tahun 2021 sebanyak 981 mahasiswa mengikuti pendidikan ini yang tersebar di 21 kabupaten/kota di 11 Provinsi.

Pada tahun ini BPSDMI menargetkan 1.100 mahasiswa mengikuti program ini, yang salah satunya akan dilaksanakan melalui kerja sama dengan PT. IWIP di bidang Pengolahan Logam dengan total peserta 96 mahasiswa yang terbagi dalam 3 (tiga) program studi yaitu: Pengelasan, Kimia Mineral, dan Teknik Instalasi Listrik.

Kepala BPSDMI Arus Gunawan menyatakan bahwa Kemenperin melalui BPSDMI berkomitmen mendukung program vokasi yang link and match antara industri dengan pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan sektor industri yang selama ini belum bisa terpenuhi, khususnya untuk sektor pengolahan logam yang sedang didorong untuk dikembangkan di kawasan Industri wilayah timur Indonesia.

Dalam penyelenggaraan program ini, BPSDMI menugaskan Politeknik Industri Logam Morowali sebagai mitra PT. IWIP karena Politeknik ini telah memilki success story dalam penyediaan SDM Industri kompeten di kawasan Industri Morowali yang memiliki kesamaan dengan Kawasan Industri Weda Bay.

Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kemenko Marves, Muh Rasman Manafi bahwa pengembangan wilayah di Halamahera ini tidak hanya nanti untuk sektor pertambangannya saja tapi juga sektor perikanan dan maritimnya. Dan hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah yang signifkan.

Baca Juga: DPR Komisi VII Dorong Industri Pemberdayaan UMKM Indonesia

Merujuk pada data hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2021 penduduk usia kerja di Kabupaten Halmahera Tengah berjumlah 39.855 jiwa. Dari seluruh penduduk usia kerja, yang termasuk angkatan kerja berjumlah 25.115 jiwa atau 63,01 persen. Dari seluruh angkatan kerja, tercatat sebanyak 1.062 yang diklasifikasikan sebagai pengangguran.

Kevin HE selaku Vice President PT. IWIP pada sambutannya menyampaikan bahwa PT. IWIP sedang melakukan perluasan dan pengembangan produksi sehingga membutuhkan SDM dari berbagai level pekerja mulai dari tenaga kasar, tenaga dengan skill sampai ke tingkat manajemen.

Kebutuhan tenaga kerja ini diutamakan terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar kawasan. Diharapkan Program kerja sama ini dapat mendorong pemenuhan kebutuhan SDM yang kompeten dan siap kerja dari wilayah sekitar kawasan dan di Kabupaten Halmahera Tengah.

“Melalui kegiatan ini, diharapkan akan memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan yang akhirnya tercipta SDM industri kompeten tanpa adanya retraining oleh industri. Semoga apa yang kita lakukan ini merupakan langkah nyata dalam mencetak sumber daya manusia industri yang kompeten di Indonesia,” tutup Arus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI