Suara.com - Harga minyak dunia melompat 5 persen menjadi lebih dari USD121 per barel pada perdagangan Rabu, karena gangguan pada ekspor minyak mentah Rusia dan Kazakhstan melalui pipa Caspian Pipeline Consortium (CPC).
Mengutip CNBC, Kamis (24/3/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat 5,3 persen menjadi USD121,60 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melejit USD5,66 atau 5,18 persen menjadi USD114,93 per barel.
"Ekspor minyak mentah dari terminal CPC Kazakhstan di pantai Laut Hitam Rusia berhenti sepenuhnya, Rabu, setelah kerusakan yang disebabkan oleh badai besar dan cuaca buruk yang terus berlanjut," kata agen kapal pelabuhan dan Kepala CPC.
Baca Juga: Wall Street dan Dow Jones Melemah, Operasi Militer Diprediksi Terus Berdampak Pada Reli Minyak
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak kemudian mengatakan bahwa pasokan minyak oleh CPC mungkin benar-benar dihentikan hingga dua bulan.
Jaringan pipa CPC membawa sekitar 1,2 juta barel per hari dari grade minyak mentah utama Kazakhstan, yang menyumbang 1,2 persen permintaan global.
Situasi tersebut menambah kekhawatiran pasar tentang efek riak sanksi berat terhadap Rusia, eksportir minyak mentah terbesar kedua di dunia, setelah invasinya ke Ukraina.
Stok minyak mentah Amerika turun 2,5 juta barel pekan lalu, menurut data pemerintah, dibandingkan ekspektasi untuk kenaikan moderat. Produksi minyak mentah tetap mendatar di 11,6 juta barel per hari selama tujuh minggu berturut-turut.
Baca Juga: Siap-siap, Pemerintah akan Segera Naikkan Harga Pertamax