Bagaimana Nasib Wisma Atlet Jika Pemerintah Turunkan Status Pandemi COVID-19?

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 23 Maret 2022 | 19:16 WIB
Bagaimana Nasib Wisma Atlet Jika Pemerintah Turunkan Status Pandemi COVID-19?
Seorang tenaga kesehatan mengendarai kendaraan yang membawa sepatu untuk disterilkan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/6/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidaya
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelanjutan operasi dari Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran saat status pandemi berganti menjadi endemi hingga kini masih menunggu keputusan Pemerintah.

“RSDC ini akan dibuat seperti apa, fasilitas kesehatan dan alat kesehatan yang ada mau dibawa ke mana, itu tergantung keputusan dari Pemerintah," kata Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Budiman kepada wartawan di Tower 3 RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu (23/3/2022).

Budiman menjelaskan, pergantian status jadi endemi menandakan bahwa penyakit tersebut, dalam hal ini COVID-19, tidak lagi terlalu menakutkan bagi masyarakat.

"Artinya, masyarakat sudah terbiasa. Seperti sekarang endemi malaria," tutur ia menjelaskan.

Baca Juga: Longgarkan Aturan Pandemi saat Ramadan, Tapi Jokowi Masih Larang Bukber dan Open House

Dengan kondisi tersebut, keberlangsungan RSDC Wisma Atlet Kemayoran akan bergantung pada keputusan Pemerintah dan kebutuhan negara.

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih memperhatikan perkembangan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia, khususnya indikator-indikator yang dapat menjadi dasar pembuatan kebijakan oleh Pemerintah terkait keberlangsungan RSDC Wisma Atlet.

"Kita masih belajar dan menunggu rencana ke depan. Kita menunggu apa keputusan dari Pemerintah," ucap Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran ini.

Lebih lanjut, ia juga memaparkan adanya berbagai kemungkinan lain yang akan menjadi tantangan bagi dunia kesehatan Indonesia, baik berupa bencana alam maupun non-alam seperti ancaman paparan nuklir, senjata biologis, atau kimia.

"Kita melihat adanya tantangan perang masa depan yang menggunakan agen-agen biologi," kata dia.

Baca Juga: World TB Day 2022, Upaya Eliminasi Kasus Tuberkulosis Indonesia Perlu Belajar dari Penanganan Covid-19

Ia berharap RSDC Wisma Atlet Kemayoran dapat menjadi prototipe atau model yang digunakan sebagai acuan dalam penanganan bencana.

Pihaknya juga menegaskan, RSDC Wisma Atlet Kemayoran hadir sebagai salah satu bukti kehadiran Pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Ke depan, seperti apa pun bentuknya, kita harus siap setiap saat," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI