Dorong Produk Farmasi TKDN Tinggi, Pemerintah Optimalkan Pembelian Produk Dalam Negeri Dalam Business Matching

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 23 Maret 2022 | 15:38 WIB
Dorong Produk Farmasi TKDN Tinggi, Pemerintah Optimalkan Pembelian Produk Dalam Negeri Dalam Business Matching
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2022.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, President Director PT Ferron Par Pharmaceuticals, Krestijanto Pandji mengatakan, menurut catatan Kementerian Kesehatan, dari konsumsi 10 molekul obat terbesar dalam negeri, baru empat obat yang mampu diproduksi dalam negeri yaitu Paracetamol, Clopidogrel, Omeprazole, dan Atorvastatin.

Sementara itu Cefixime, Amlodipine, Candesartan Cilexetil, Bisoprolol, Lansoprazole, Ceftriaxone belum dapat diproduksi dalam negeri.

“Kami dari PT Ferron Par Pharmaceuticals, telah memproduksi salah satu molekul obat yang dikemukakan Kementerian Kesehatan, yakni Omeprazole. Dengan adanya produksi Omeprazole di dalam negeri, kami mendukung peningkatan TKDN industri farmasi lainnya yang memproduksi obat jadi berbahan baku Omeprazole. Ini salah satu upaya kami dari industri untuk mempercepat kemandirian farmasi Nasional
yang tidak henti mendapatkan dukungan dari pemerintah,” jelas Krestijanto.

Obat Modern Asli Indonesia yang diproduksi oleh Dexa Group merupakan produk ber-TKDN tinggi karena mulai dari bahan baku, produsen bahan baku, peneliti dan proses penelitian, pengembangan, hingga distribusinya berasal dari Indonesia.

Saat ini, Dexa Group telah memproduksi 63% produk OMAI fitofarmaka dari 57 item fitofarmaka yang terdaftar dalam Nomor Izin Edar (NIE) Badan POM. Sementara Obat Herbal Terstandar (OHT) yang diproduksi Dexa Group mencapai 26% dari 125 NIE Badan POM.

Director of Research and Business Development PT Dexa Medica Dr. Raymond Tjandrawinata menyampaikan hilirisasi OMAI sebagai produk ber-TKDN tinggi bahkan ada yang mencapai 90%, sangat berpotensi menjadi substitusi impor bahan baku obat untuk kategori obat tertentu.

Saat ini OMAI Dexa Group telah diekspor ke mancanegara seperti Filipina, Kamboja, Nigeria, dan Myanmar.

“Apabila pemerintah terus mendorong hilirisasi produk OMAI, maka industri dan peneliti akan berlombalomba untuk meneliti, mengembangkan, dan memproduksi bahan baku alam Indonesia menjadi bahan baku obat, sehingga industri OMAI akan semakin maju dan terwujud kemandirian farmasi Nasional. Jika biodiversitas alam Indonesia yang kaya ini bisa dimanfaatkan untuk bahan baku obat maka kekhawatiran kita akan rantai pasok bahan baku, tingginya impor bahan baku obat, tidak akan terjadi lagi,” jelas Dr. Raymond.

Baca Juga: Kemenperin Targetkan Belanja Produk Lokal 80% untuk Kerek Pertumbuhan Ekonomi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI