Suara.com - Karyawan perusahaan hiburan Disney ramai-ramai melakukan pemogokan kerja. Pemogokan kerja ini sebagai protes setelah Disney mendukung hak-hak LGBTQ+.
Namun, banyaknya karyawan protes di kantor Pusat Disney Burbank, California, Amerika Serikat hanya dianggap angin berlalu saja bagi Disney. Perusahaan tetap mendukung hak-hak LGBTQ+.
"Kami tahu betapa pentingnya masalah ini bagi karyawan LGBTQ+ kami, keluarga dan sekutu mereka, kami menghormati hak kolega kami untuk mengekspresikan pandangan mereka, dan kami menjanjikan dukungan berkelanjutan kami kepada komunitas LGBTQ+ dalam perjuangan untuk persamaan hak," juru bicara Disney Seperti dikutip CNN Business, Rabu (23/3/2022).
Awal bulan ini, CEO Disney Bob Chapek berbicara tentang RUU itu dalam sebuah catatan kepada karyawan tetapi menolak untuk secara langsung mengecam para LGBTQ+ secara terbuka.
Baca Juga: 4 Studio Film Animasi Terbesar di Dunia, Ada Disney!
Pernyataan Chapek menciptakan kehebohan di dalam dan luar Disney, memaksa CEO untuk meminta maaf atas tanggapannya dan menyebabkan pemogokan terorganisir oleh karyawan Disney. Saat ini, Disney mempekerjakan 75.000 pekerja di Florida.
Sementara, akun Twitter resmi layanan streaming Disney+ juga mendukung karyawan, kolega, keluarga, penggemar LGBTQIA+ .
"Kami mengecam keras semua undang-undang yang melanggar hak asasi manusia dasar orang-orang di komunitas LGBTQIA+, terutama undang-undang yang menargetkan dan merugikan kaum muda dan keluarga mereka," tulis tweet tersebut.
Disney+ menambahkan bahwa perusahaan berusaha untuk menciptakan layanan yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.
"Harapan kami adalah menjadi sumber untuk kisah-kisah inklusif, memberdayakan, dan otentik yang menyatukan kita dalam kemanusiaan kita bersama," tulis Disney+.
Baca Juga: Sinopsis Film Animasi Turning Red: Dilema dan Kisah Unik Seorang Remaja