Bentuk INA, Erick Thohir: Selama Ini Banyak Pihak Ribut Utang-utang, Kami Sudah Bangun Infrastruktur dengan Investasi

Selasa, 22 Maret 2022 | 18:48 WIB
Bentuk INA, Erick Thohir: Selama Ini Banyak Pihak Ribut Utang-utang, Kami Sudah Bangun Infrastruktur dengan Investasi
Menteri BUMN Erick Thohir (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir telah membentuk Investment Authority (INA). Nantinya, INA sebagai penyaring investasi dari luar untuk pembangunan infrastruktur di dalam negeri.

Dengan kehadiran INA, Erick menyebut, Indonesia bisa keluar dari anggapan dalam pembangunan infrastruktur selalu dibiayai oleh utang.

"Selama ini banyak pihak ribut utang-utang yang dibangun untuk infrastruktur, ini jawabannya, sekarang kami sudah membangun infrastruktur dengan investasi," ujarnya dalam Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).

Menurut Erick, banyak negara-negara seperti UEA, Amerika Serikat, hingga Uni Eropa berkomitmen investasi untuk membangun infrastruktur di dalam negeri.

Baca Juga: Berkat Pawang Hujan, Warganet Acungkan Jempol ke Erick Thohir: Marketing Cerdas

"Karena apa? Melihat potensi tadi bahwa memang infrastruktur di Indonesia harus dibangun. Dan ini sekarang investasi dengan pembangunan Infrastruktur dengan modal, tidak lagi dengan hutang. Kita balance utang kita," ucap dia.

Di sisi lain, Erick juga tengah melakukan transformasi pada BUMN pengelolaan dana pensiun. Ia mengungkapkan,  saat ini dana kelolaan pensiun BUMN mencapai Rp 158 triliun. Sebanyak, 108 dana pensiun BUMN akan dikonsolidasi menjadi satu.

"Dana pensiun ini penting menjadi kekuatan. Itulah kenapa kemarin kita membongkar yang adanya investasi-investasi yang tidak baik di Jiwasraya, Asabri, tidak lain karena investasi ini ada bisnis kepercayaan, kalau kepercayaan tidak dikembalikan ini yang bahaya,"  imbuh dia.

Erick menambahkan, perlu adanya aturan dalam pengelolaan dana pensiun hingga asuransi. Hal ini agar tidak ada lagi penipuan dalam pengelolaan dana pensiun hingga asuransi.

"Itulah kenapa kita lihat banyak penipuan di asuransi, penipuan digital online, inilah aturan-aturan yang harus kita perbaiki dan kita tingkatkan," pungkas dia. 

Baca Juga: Paris Pernandes Blak-blakan Bongkar Watak Asli Indra Kenz: Dia Kayak di Depan Kamera Aja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI