Suara.com - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Senin, karena pertempuran di Ukraina mendorong permintaan untuk aset safe-haven itu, sementara investor terus mengawasi pembicaraan damai Moskow-Kyiv.
Mengutip CNBC, Selasa (22/3/2022) harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD1.931,16 per ounce. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman April sebagian besar menetap tidak berubah di USD1.929,50 per ounce.
"Eskalasi lain seputar Ukraina akan mendorong aliran safe haven yang signifikan ke emas, bahkan lindung nilai inflasi bergerak jika kita melihat sanksi yang memicu lonjakan komoditas lain," kata Craig Erlam, analis OANDA.
"Eusia dan Ukraina mendekati kesepakatan mengenai isu-isu kritis", tutur Menteri Luar Negeri Turki, Minggu, tetapi permintaan untuk aset berisiko mundur dan harga minyak melesat karena pertempuran berlanjut.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Jadi Rp 983.000/Gram
Kendati rumor potensi kompromi selama akhir pekan lalu membawa harga emas turun dari level tertingginya, "Launching pada emas berikutnya adalah area USD1.900," kata Rob Lutts, CIO Cabot Wealth Management.
Pekan lalu, emas jatuh lebih dari 3 persen di tengah harapan untuk kemajuan dalam pembicaraan dan kenaikan suku bunga Amerika.
Presiden Bank Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, Senin, mengatakan dia terbuka untuk pengetatan kebijakan yang lebih agresif, sambil memperkirakan enam kenaikan suku bunga untuk tahun 2022.
Pasar menyiratkan peluang 50-50 untuk kenaikan setengah poin pada pertemuan Mei dan peluang yang lebih besar lagi di Juni.
"Bahkan jika perkiraan kenaikan suku bunga The Fed menjadi kenyataan, inflasi akan tetap di depan, dan suku bunga riil negatif, menjaga lingkungan positif untuk emas dalam jangka menengah," tulis analis Heraeus.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 991.000 Jelang Perhelatan MotoGP Mandalika
Sementara itu harga perak di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD25,15 per ounce, platinum melonjak 1,7 persen menjadi USD1.038,98 per ounce, sementara paladium melambung 3,2 persen menjadi USD2.569,68 per ounce.