Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada awal pekan ini, Senin (21/3/2022). Sementara mayoritas mata uang lain di kawasan Asia ditutup melemah.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,02 persen atau 3,5 poin dan parkir ke posisi Rp14.336 per dolar AS.
Ibrahim Assuaibi Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dari sisi eksternal indeks dolar AS bangkit kembali pada hari Jumat dari penurunan baru-baru ini karena pejabat Federal Reserve mengatakan bank sentral mungkin perlu lebih agresif untuk menangani inflasi.
"The Fed menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada hari Rabu dalam upaya untuk menjinakkan inflasi pada level tertinggi 40 tahun," kata Ibrahim dalam analisanya.
Baca Juga: IHSG dan Rupiah Masih Tahan Banting Lawan Dampak Perang Rusia-Ukraina
Sedangkan dari sisi internal laporan neraca perdagangan Februari 2022 mencatatkan kinerja positif dengan surplus sebesar USD3,83 miliar. Surplus perdagangan ini disebabkan nilai ekspor Indonesia yang tercatat USD20,46 miliar lebih tinggi dari nilai impornya yang hanya USD16,64 miliar. Adapun surplus perdagangan Januari 2022 hanya sebesar USD0,96 miliar.
"Surplus perdagangan Februari 2022 ini melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak Mei 2020," katanya.
Jika dibandingkan dengan periode Februari 2021 dan 2020 yang mengalami surplus sebesar USD1,99 miliar dan USD2,49 miliar, surplus perdagangan Februari 2022 lebih baik.
Sedangkan surplus perdagangan Februari 2022 disumbang oleh perdagangan nonmigas sebesar USD5,73 miliar dan defisit perdagangan migas sebesar USD1,91 miliar.
Berdasarkan sentimen di atas, Ibrahim pun memperkirakan pergerakan mata uang rupiah pada esok hari, Selasa (22/3/2022) masih ditutup menguat tipis.
Baca Juga: Utang Luar Negeri RI Turun Jadi 413,6 Miliar Dolar AS
“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat tipis direntang Rp14.320 - Rp14.370,” tulisnya.