Tingkatkan Minat Generasi Z Geluti Sektor Pertanian, President University Luncurkan Prodi Agribisnis

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 21 Maret 2022 | 14:42 WIB
Tingkatkan Minat Generasi Z Geluti Sektor Pertanian, President University Luncurkan Prodi Agribisnis
President University (PresUniv) meluncurkan Program Studi (Prodi) terbarunya, yakni Prodi Agribisnis.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurut Dr. Ir. Yunita Ismail Masjud, M. Si, dosen Prodi Agribisnis, PresUniv, lokasi kampus yang berada di tengah-tengah kawasan industri membuat Prodi Agribisnis memiliki posisi yang unik, karena bisa dikembangkan ke arah ekowisata atau wisata agribisnis yang ramah lingkungan.

“Dengan lokasi kampus yang berada di kawasan industri seluas 5.600 hektar, akan ada banyak lahan yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran bagi seluruh mahasiswa Prodi Agribisnis.” kata Yunita.

Agribisnis Indonesia Butuh Peran Anak Muda

Para pelaku usaha yang ikut serta dalam acara FGD menyambut gembira kehadiran Prodi Agribisnis ini.

“Saya tidak menyangka ada perguruan tinggi yang masih mau membuka Prodi Agribisnis di tengah menurunnya minat anak-anak muda untuk terjun di sektor pertanian. Ini tentu angin segar bagi kami sebagai pelaku usaha.” kata Deeng Santoyo, Head of Partnership & Social Impact di TaniHub.

Hadir pula dalam FGD tersebut beberapa eksekutif dari PT Astra Agro Lestari Tbk., Sinarmas Agribusiness & Food, PT Cargill Indonesia, serta Eptilu, perusahaan rintisan yang bergerak dalam bisnis agrowisata dan edukasi.

Menurut Daud Novel, sektor pertanian di Indonesia memang membutuhkan perhatian khusus. Ia memaparkan data yang dimiliki oleh TaniHub.

“Saat ini 61% petani di Indonesia sudah berusia lebih dari 45 tahun dan sebagian besar mereka hanya menerima pendidikan dasar. Kemudian, 74% petani masih menggunakan sistem pertanian yang tradisional, dan 97% dari mereka bahkan tidak memiliki catatan keuangan.” ungkapnya.

Ini tentu membuat para petani kesulitan dalam mengakses pembiayaan dari perbankan. Daud Novel menyimpulkan, dengan kondisi yang seperti itu, para petani melakukan kegiatan pertanian bukan untuk kepentingan bisnis, tetapi lebih pada untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Alumni IPB Diharap Majukan Sektor Pertanian, Perkebunan dan Peternakan di Sumut

“Kami juga melihat ada anak-anak muda yang terjun ke dunia pertanian. Namun, cara mereka dalam melakukan budidaya dan mengelola bisnisnya masih sama dengan cara-cara yang dilakukan oleh orang tuanya. Jadi, bukan dengan cara-cara baru, termasuk dengan menerapkan teknologi.” kata Deeng Sanyoto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI