Jelang Perhelatan Stockholm +50, Dunia Menanti Peran Indonesia dalam Pemulihan Hubungan Manusia dan Planet

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 18 Maret 2022 | 07:29 WIB
Jelang Perhelatan Stockholm +50, Dunia Menanti Peran Indonesia dalam Pemulihan Hubungan Manusia dan Planet
Webinar Stockholm+50: a healthy planet for the prosperity of all - What are Indonesia’s lessons learned?.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebab, dengan ilmu yang dikembangkan oleh para akademisi, akan lebih mudah untuk memahami sebab dan akibat yang terjadi dalam persoalan lingkungan. Sehingga praktis dapat mendukung perumusan kebijakan inklusif yang dapat mengatasi permasalahan sekarang ini.

“Kami juga telah belajar bahwa tantangan sebesar ini tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah sendiri. Dibutuhkan pendekatan masyarakat, atau lebih tepatnya, pendekatan dunia untuk menangani dan akademisi menempati tempat penting dalam formula ini. Dengan cara itu tidak meninggalkan siapa pun,” kata Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura.

Hal ini pun diamini oleh Inspektur Jenderal Kementerian Luar Negeri Ibnu Wahyutomo. Dia bilang, kolabirasi dan keterlibatan berbagai pihak, baik pemerintah lembaga think thank, dunia usaha, kalangan profesional dan akademisi berperan penting dalam mewujudkan lingkungan yang lebih sehat untuk masa depan masyarakat dunia, tidak cuma Indonesia.

“Kita harus keluar dari business as usual dan akademisi harus menjadi bagian advokasi, menuju perwujudan planet yang lebih hijau,” imbuhnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Marina Berg mengapresiasi salah satu cara Indonesia untuk membantu mewujudkan lingkungan yang lebih hijau, salah satunya dengan penerbitan sukuk hijau atau green sukuk Syariah. Meski begitu, untuk memperbaiki krisis lingkungan yang saat ini sudah banyak terjadi, Indonesia memerlukan lebih banyak lagi inovasi-inovasi luar biasa. Khususnya inovasi yang dapat memperlambat perubahan iklim, mengurangi pencemaran lingkungan, hingga menjaga ekosistem yang ada.

“Ini adalah perkembangan yang luar biasa, namun dengan triliunan dolar yang dipertaruhkan di Indonesia saja, diperlukan lebih banyak inovasi,” tukas Marina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI