Pemerintah Gelar 360 Ribu Km Fiber Optik, Menkominfo: Pemerataan Infrastruktur Digital untuk Seluruh Wilayah Indonesia

Kamis, 17 Maret 2022 | 10:07 WIB
Pemerintah Gelar 360 Ribu Km Fiber Optik, Menkominfo: Pemerataan Infrastruktur Digital untuk Seluruh Wilayah Indonesia
Menkominfo, Johnny G Plate dalam Konferensi Pers Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Penyediaan Hot Backup Satellite (HBS) dan Jasa Pengoperasian, Jakarta, Selasa (15/3/2022). (Dok: Kominfo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengungkapkan, pemerintah mengikis kesenjangan digital dengan pemerataan infrastruktur digital untuk seluruh wilayah di Indonesia. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo mempunyai tugas untuk menghubungkan konektivitas titik akses layanan yang belum terhubung.

“Jaringan pita lebar backbone, kita telah menggelar 360 ribu kilometer fiber optik di darat dan dasar laut. Kalau kita pegang ujungnya dan mengitari Bumi, itu 9 kali lipat panjangnya. Apakah sudah cukup? Belum! Kita tetap harus menghubungkan seluruh titik-titik yang belum terhubung agar arus data bisa disalurkan dengan baik dan merata,” ujarnya, dalam Konferensi Pers Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Penyediaan Hot Backup Satellite (HBS) dan Jasa Pengoperasian yang berlangsung hibrida dari Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).

Agar layanan komunikasi satelit bisa optimal, Kominfo memilih teknologi terbaru dan sesuai dengan kebutuhan wilayah kepulauan di ekuator.

“Untuk pengadaan satelit, saya telah meminta untuk menyiapkan agar satelit berikutnya adalah satelit dengan teknologi software defined satellite. Kita akan pelajari dan mudah-mudahan teknologi yang baru ini akan memberikan atau memungkinkan harga-harga satelit yang lebih kompetitif lagi,” katanya.

HBS merupakan cadangan untuk Satria-I menggunakan teknologi very high-throughput sedang dibangun dan dijadwalkan selesai pada pertengahan 2023. Satelit HBS juga menyediakan kapasitas tambahan bagi infrastruktur jaringan internet.

"Dari sisi bandwith, HTS dengan teknologi yang baru ini memiliki kapasitas yang setara dengan Satelit Satria-I. Sebanyak 150 Gbps dipakai oleh Bakti Kominfo sebesar 80 dan lebihnya akan dipakai negara-negara di sekitar ASEAN. Penggunaan sendiri oleh PSN untuk menggantikan kebutuhan Satelit Nusantara-2 yang gagal diletakkan diorbit pada April 2020,” jelasnya.

Johnny menegaskan telah mempertimbangkan aspek teknis oleh operator, pengguna, maupun pabrik pembuatan satelit.

"Sudah pasti diperhitungkan, dianalisa dengan baik. Jadi jelas ya, satelit ini adalah Ka-band, sedangkan satelit milik Telkom adalah Ku-band dan C-band, sehingga tidak akan saling mengganggu,” tandasnya.

Atasi Kesenjangan Akses Telekomunikasi
Direktur Utama Bakti Kominfo, Anang Latif menjelaskan, skema pembiayaan HBS dengan Satria-1 berbeda. Pembiayaan HBS langsung dari Bakti Kominfo, sementara Satria-1 berasal dari konsorsium atau investor.

Baca Juga: Percepat Akses Internet Guru di Timur Indonesia, Bakti Kominfo Masuk 4 Nominasi Internasional

Anang menegaskan, pengadaan satelit akan memberikan manfaat bagi Bakti Kominfo, yang bertugas menjembatani kesenjangan akses telekomunikasi di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI