The Fed Kerek Suku Bunga, Risiko Surat Utang RI Bakal Meningkat?

Kamis, 17 Maret 2022 | 08:26 WIB
The Fed Kerek Suku Bunga, Risiko Surat Utang RI Bakal Meningkat?
Gedung Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menyetujui kenaikan suku bunga pertamanya dalam lebih dari tiga tahun, pada Rabu (15/3/2022) waktu setempat. 

Langkah ini diambil di tengah melonjaknya harga yang meningkatkan inflasi dan risiko yang disebabkan serangan Rusia ke Ukraina.

The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol sejak awal pandemi Covid-19. Namun kemarin, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan akan menaikkan suku bunga seperempat poin persentase atau 25 basis poin.

Direktur Celios Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan The Fed menaikkan suku bunga 25 bps bukan disebabkan oleh adanya pemulihan ekonomi tapi karena kekhawatiran inflasi tinggi. 

Baca Juga: OJK Dorong Provinsi Sulawesi Tengah Terbitkan Surat Utang Daerah

"Proyeksi berbagai lembaga internasional justru saat ini sedang terjadi ancaman global economy slowdown akibat disrupsi pasokan dan risiko geopolitik," kata Bhima kepada Suara.com, Kamis (17/3/2022). 

Kondisi ini kata Bhima dapat memicu terjadinya tekanan ekonomi baik di AS maupun di negara berkembang, karena konsumen sebenarnya belum siap hadapi kenaikan suku bunga. 

"Imbal hasil surat utang Pemerintah Indonesia alami kenaikan bahkan sebelum adanya pengumuman dari Fed," kata Bhima.

Tercatat dari data ADB, imbal hasil SBN tenor 10 tahun naik 37.2 bps sejak awal tahun 2022 menjadi 6.75 persen. 

"Naiknya imbal hasil mengindikasikan risiko surat utang dalam tren meningkat," katanya.

Baca Juga: BRI Catat Penjualan ORI 021 Senilai Rp3 Triliun

"Investor juga menekan pemerintah untuk segera naikkan kupon surat utang SBN sebagai kompensasi atas naiknya suku bunga secara global," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI