Suara.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menebar pembagian dividen sebesar 25% dari laba bersih tahun sebesar Rp 10,89 triliun atau setara Rp 2,72 triliun. Pembagian dividen ini sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI Tahun Buku 2021.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan, dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60%, maka BNI akan menyetorkan dividen senilai Rp 1,63 triliun ke rekening Kas Umum Negara.
Sementara itu, atas kepemilikan 40% saham publik senilai Rp 1,09 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.
"Nilai dividen tahun buku 2021 ini naik 3,3 kali lipat dari dividen tahun buku 2020 yang sebesar Rp 820,1 miliar," ujar Royke dalam keterangannya, Rabu (16/3/2022).
Baca Juga: Bank BRI (BBRI) Tebar Dividen Rp26,4 Triliun, Erick Thohir: Angin Segar Ekonomi Mikro dan Makro
Dengan demikian, lanjut Royke, nilai dividen per lembar saham kali ini ditetapkan Rp 146, naik 3 kali lipat lebih dibanding dengan tahun lalu sebesar Rp 44.
Adapun, tahun lalu pemerintah mendapat porsi dividen senilai Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara. Dividen bagian publik atas kepemilikan 40% saham tercatat senilai Rp 327,52 miliar.
Sementara, sebesar 75% dari Laba Bersih Perseroan atau senilai Rp 8,17 triliun akan digunakan sebagai Saldo Laba Ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI ke depan.
Para pemegang saham mendukung sepenuhnya berbagai kebijakan strategis yang diambil pada 2021 dalam menghadapi tantangan dan dinamika bisnis yang cepat.
Kebijakan-kebijakan strategis yang perseroan ambil antara lain pertama, meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko. Kedua, meningkatkan digital capability dalam memenuhi kebutuhan nasabah.
Ketiga, meningkatkan ekspansi bisnis secara berkelanjutan. Keempat, meningkatkan CASA dan FBI melalui peningkatan transaksi. Kelima, optimalisasi jaringan dan bisnis Internasional dengan memperkuat kerjasama partnership. Keenam, optimalisasi Kontribusi Perusahaan Anak. Dan, Ketujuh, optimalisasi Human Capital dalam mendukung bisnis Bank.
"Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, diharapkan BNI terus mencatatkan kinerja bisnis perusahaan yang baik, memberikan pelayanan publik yang maksimal, sekaligus menjadi motor dalam mendorong tumbuhnya perekonomian Indonesia," pungkas Royke.
Baca Juga: 1.775 Anak TNI Raih Dana Pendidikan BUMN