Suara.com - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sepanjang tahun 2021 meraup laba bersih sebesar USD 303,8 juta atau setara Rp 4,35 Triliun (kurs Rp 14.331).
Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto mengatakan, laba bersih itu ditopang dari raihan pendapatan yang sebesar USD 3.036,1 Juta dan raihan Laba Operasi sebesar USD 420,32 Juta.
"Pencapaian kinerja tersebut diperoleh dari kinerja volume distribusi gas periode Januari-Desember 2021 yang meningkat menjadi sebesar 871 BBTUD dari periode sebelumnya sebesar 828 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi selama tahun 2021 adalah sebesar 1.352 MMSCFD," ujar Haryo dalam keterangannya, Kamis (16/3/2022).
Selain itu, juga terdapat peningkatan untuk pengaliran gas ke pembangkit listrik melalui pemanfaatan LNG sendiri (Kontrak TUA FSRU Lampung) menjadi sebesar 29 BBTUD sehingga total gas yang disalurkan melalui skema niaga gas dan TUA adalah 900 BBTUD.
Baca Juga: Mengenal Gasblock, Ikon Terkini Desa Energi di Balkondes Borobudur PGN Karangrejo
Selanjutnya, untuk kinerja volume lifting minyak & gas adalah sebesar 24.086 BOEPD dan perbaikan harga rata-rata ICP USD 68,8 pwe BBL, transportasi minyak sebesar 3.543 MBOE dan LPG sebesar 33.831 Ton.
Perseroan juga mampu meningkatkan pangsa pasar melalui penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor menjadi sebanyak 663.877 Pelanggan dengan cakupan jaringan pipa sepanjang 10.776 km.
Posisi keuangan konsolidasian PGN per 31 Desember 2021, tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik dan kemampuan Perseroan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang masih sangat baik.
Realisasi belanja modal Tahun 2021 adalah sebesar USD 308,6 Juta, yang diantaranya berasal dari pembangunan Pipa Minyak Rokan, Pipa Gresik-Semarang, WK Pangkah, WK Ketapang, serta kegiatan investasi lain yang sudah tahap eksekusi seperti Jargas, Pipa Senipah-Balikpapan, dan LNG RU IV Cilacap.
Haryo menyebut, perseroan juga memiliki fokus dalam pengembangan utilisasi gas bumi yang ramah lingkungan di masa transisi energi menuju energi terbarukan.
Baca Juga: Komitmen Majukan Balai Ekonomi, PGN Perkenalkan Gasblock di Desa Karangrejo Borobudur
"Kami menjalankan peran yang cukup challenging dalam rangka era transisi energi dari fosil ke EBT. Dari posisi kunci sebagai agregator gas bumi di Indonesia, harapan kami adalah dapat mengisi masa transisi ini melalui penyediaan gas bumi sebagai energi bersih kepada masyarakat," imbuh Haryo.