Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah masih cukup baik ditengah memanasnya geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
"Indonesia relatif dapat menahan gejolak tersebut selama ini, IHSG relatif bahkan bergerak ke arah positif, serta nilai tukar rupiah yang masih relatif stabil," kata Sri Mulyani dalam Webinar Fitch on Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (16/3/2022).
Dikatakan Sri Mulyani bahwa dampak perang antara Rusia-Ukraina tidak begitu mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia, dikarenakan share perekonomian Indonesia ke dua negara tersebut relatif kecil.
"Ini menunjukkan bahwa dalam konteks perekonomian Indonesia, baik melihat neraca pembayaran, maupun komposisi ekonomi, saya kira kita relatif tahan terhadap konflik ini," katanya.
Baca Juga: Rebound, IHSG Rabu Pagi Dibuka Menguat ke Posisi 6.951
Meski begitu, bukan berarti Indonesia bisa bersantai. Sebab, konflik yang terjadi di Ukraina dalam jangka panjang juga berimbas ke Indonesia.
Mengingat akan ada gangguan rantai pasok dari dan ke Indonesia yang bakal terhambat. Selain itu, sejumlah negara juga memiliki ketergantungan kepada Rusia yang justru akan menimbulkan dampak jangka panjang yang kompleks.
Dirinya menyebut dampak perang terhadap ekonomi akan terlihat melalui dua saluran. Dari sisi perdagangan, perang akan menyebabkan volume perdagangan turun dan mendorong inflasi global meningkat. Inflasi ini akan ditransmisikan ke tingkat domestik sehingga akan ikut mengganggu konsumsi.
Sementara itu, di sisi pasar modal gangguan akan menyebabkan pelemahan di pasar saham dan obligasi.
"Namun bukan berarti kita meremehkan dampak jangka panjang yang sangat kompleks," pungkasnya.
Baca Juga: Seluruh Sektor Melemah, IHSG Ditutup Turun ke Level 6.918