Kinerja Positif! Batu Bara Topang Neraca Dagang Indonesia Hingga Februari 2022

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 16 Maret 2022 | 11:03 WIB
Kinerja Positif! Batu Bara Topang Neraca Dagang Indonesia Hingga Februari 2022
Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (15/2/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Neraca perdagangan Indonesia hingga Februari 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)mencapai 3,83 miliar dolar AS.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya yang mencapai 0,96 miliar dolar AS. Kenaikan ini cukup stabil sejak Mei 2020.

"Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas kebijakan terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Surplus neraca perdagangan Februari 2022 bersumber dari kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah peningkatan defisit neraca perdagangan migas.

Baca Juga: Akuisisi Sriwijaya FC oleh Pengusaha Iwan Bomba Digelar Besok, Pertemuan Finalisasi

Pada Februari 2022, surplus neraca perdagangan nonmigas mencapai 5,73 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 2,29 miliar dolar AS. 

"Perkembangan positif tersebut didukung oleh meningkatnya ekspor nonmigas dari 18,27 miliar dolar AS pada Januari 2022 menjadi 19,47 miliar dolar AS pada Februari 2022. Peningkatan kinerja ekspor nonmigas dipengaruhi oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti batu bara, logam mulia, dan timah, serta produk manufaktur, termasuk berbagai produk kimia yang membaik," jelas Erwin.

Ekspor non migas tujuan Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap terjaga seiring dengan pemulihan permintaan global pasca wabah COVID-19.

Sedangkan defisit neraca perdagangan migas meningkat dari 1,33 miliar dolar AS pada Januari 2022 menjadi 1,91 miliar dolar AS pada Februari 2022, sejalan dengan peningkatan impor migas yang lebih tinggi dari ekspor migas.

Baca Juga: Namanya Dikaitkan Kasus Indra Kenz, Rudy Salim Bisnis Mobil Mewah sampai Taksi Terbang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI