Suara.com - Produsen komponen elektronik, Foxconn dan sejumlah perusahaan lain di wilayah Longhua dan Guanlan, Shenzhen, China berhenti beroperasi untuk sementara karena pemerintah melakukan lockdown dampak kenaikan kasus COVID-19 secara signifikan.
Mengutip dari The Verge, bisnis yang menyediakan layanan non esensial diperintahkan untuk tutup sementara dan semua orang di kota berpenduduk 17 juta jiwa itu akan melakukan tes COVID-19, setelah 60 orang dinyatakan positif pada Minggu (13/3/2022).
Produksi di pabrik Shenzhen tersebut dihentikan hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata perusahaan, sebagaimana dilaporkan Nikkei.
Untuk diketahui, Foxconn adalah perusahaan kontrak manufaktur elektronik terbesar di dunia yang juga memasok komponen Apple dan Samsung. Shenzhen merupakan basis Foxconn terbesar kedua di China.
Baca Juga: Daftar Lengkap Periode Masa Kedaluwarsa 6 Merek Vaksin Covid-19 di Indonesia
Saat ini, China terus memperketat aturan untuk membatasi penyebaran virus COVID-19. Sebanyak 4.636 kematian dan 115.466 kasus positif telah dikonfirmasi di negara tersebut sejak awal pandemi.
Shanghai, kota terpadat di China yang merupakan rumah bagi produsen chip SMIC, melaporkan 64 kasus baru COVID-19 pada Minggu.
Lockdown resmi diberlakukan hari ini. Bus ke provinsi lain berhenti beroperasi dan tes PCR negatif menjadi syarat bagi siapapun yang ingin meninggalkan maupun memasuki kota.