Presiden Ukraina Tantang Militer Rusia, AS Janjikan Bantuan Militer Senilai Rp2,87 Triliun

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 13 Maret 2022 | 15:23 WIB
Presiden Ukraina Tantang Militer Rusia, AS Janjikan Bantuan Militer Senilai Rp2,87 Triliun
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy janji bertahan di Kiev. (IG @zelenskiy_official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kembali menantang Rusia dan menyebut, Ukraina akan bertempur sampai mati jika berusaha menduduki ibu kota Kiev.

"Jika mereka memutuskan untuk menjatuhkan 'karpet bom' (pengeboman besar-besaran dari udara) dan menghapus sejarah daerah ini, menghancurkan kami semua, maka mereka bisa memasuki Kiev. Jika itu tujuan mereka, biarkan mereka masuk, tapi mereka akan hidup sendiri di tanah ini," kata Zelenskyy, Sabtu (12/3/2022) lalu.

Mantan entertainer itu mengatakan sejumlah kota kecil kini sudah sepi. Operasi militer Rusia atas Ukraina jadi agresi militer terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Pengeboman dari udara telah membuat ribuan warga terjebak di kota-kota yang terkepung oleh pasukan Rusia. Jumlah warga Ukraina yang mengungsi ke negara-negara tetangga mencapai 2,5 juta orang.

Sabtu lalu, Ukraina menuduh pasukan Rusia membunuh tujuh warga sipil dalam serangan terhadap pengungsi perempuan dan anak-anak di dekat Kiev.

Dinas intelijen Ukraina menuliskan, tujuh warga itu termasuk seorang anak, tewas ketika mengungsi dari desa Peremoha.

Namun, hingga kini Kantor berita Reuters belum dapat memverifikasi laporan itu dan Rusia tidak berkomentar.

Meski demikian, pihak Rusia sebelumnya membantah menjadikan warga sipil target serangan mereka sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Mereka menyalahkan Ukraina atas kegagalan mengevakuasi warga sipil dari kota-kota yang terkepung. Ukraina dan negara-negara Barat menolak keras tuduhan itu.

Baca Juga: Bagaimana Cara Rusia Merekrut Tentara Bayaran untuk Bertempur dalam Invasi?

Zelenskyy mengatakan, Moskow sedang mengirim tentara baru setelah pasukan Ukraina melumpuhkan 31 batalion taktis Rusia, yang disebutnya sebagai kekalahan militer Rusia terbesar dalam beberapa dekade meski kebenaran klaim ini belum dibenarkan Reuters.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI