Robot Diklaim Tak Sepenuhnya Gantikan Peran Karyawan di Masa Depan, Ini Alasannya

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 11 Maret 2022 | 11:26 WIB
Robot Diklaim Tak Sepenuhnya Gantikan Peran Karyawan di Masa Depan, Ini Alasannya
Robot Humanoid Engineered Arts Ameca dengan gerakan kecerdasan buatan ditunjukkan selama Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, pada (5/1/2022). [PATRICK T. FALLON / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teknologi otomatis diklaim mendukung dunia bisnis menciptakan berbagai macam lingkungan kerja. Meski sejumlah pihak menganggap mesin akan membuat lowongan kerja semakin sedikit. Perusahaan itu justru mengklaim, hal ini membuat karyawan mendapatkan peran yang lebih menarik.

"Banyak perusahaan saat ini berada di persimpangan jalan ketika mereka menetapkan langkah ke depan, dan otomatisasi akan memainkan peran penting dalam berbagai bentuk, mulai dari robotik hingga analitik,” kata Sales Vice President of Southeast Asia, Zebra Technologies Asia Pacific, Christanto Suryadarma, Jumat (11/3/2022).

Cobot, robotic process automation (RPA), automated mobile robots (AMRs) dan micro fulfillment center siap menyambut pertumbuhan pesat 5 tahunan dan akan menjadi sangat fundamental bagi operasional bisnis.

Ia menilai, perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan untuk menambah kekuatan tenaga kerja mereka dengan robot, atau mereka menghadapi risiko pertumbuhan bisnis mereka akan terhambat.

Baca Juga: Jadi Pusat Ekonomi Digital, Jakarta Diharapkan Semakin Inklusif

Robot dirancang agar dapat menyesuaikan diri dengan kegiatan operasional dan lingkungan manufaktur yang sudah ada, dan berbagai manufaktur dapat memanfaatkan fleksibilitas dan skalabilitas dari berbagai solusi-solusi otomatisasi robotik saat ini.

Beberapa solusi di antaranya bahkan bisa diimplementasikan hanya dalam waktu satu atau dua hari. Hal ini akan membutuhkan banyak dukungan dari berbagai entitas terpercaya termasuk penyedia solusi yang sangat ahli di bidang manufaktur dan/atau robotik.

"Teknologi yang fokus pada solusi, akan membantu mentransformasi operasional bisnis dengan menciptakan workflow yang lebih dinamis dan sangat efisien. Dengan menerapkan otomatisasi yang tepat, para karyawan akan terbebas dari tugas-tugas yang bersifat repetitif dan dapat berkontribusi di tempat yang memungkinkan mereka memberikan value yang paling besar," kata Christanto diklaim Antara.

"Perusahaan juga akan mendapatkan kemampuan melihat seluruh lingkungan perusahaan yang sangat baik sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tajam dengan mengandalkan kecerdasan yang berbasis data," imbuhnya.

Contoh penting lainnya adalah otomatisasi industri. Machine vision dan fixed industrial scanning, RFID dan location system yang real time akan mengalami sedikit proses pembaruan di 2022.

Baca Juga: Akun Instagram Kemenparekraf Mendadak Hilang, Sandiaga Uno: Bukti Rentannya Sistem Pertahanan Siber Indonesia

Otomatisasi dalam pengambilan keputusan adalah hasil samping dari machine vision, computer vision, AI/machine learning, analitik prediktif dan/atau preskriptif, dan location technology yang tergantung pada sektornya.

Dengan ini beban karyawan yang harus melakukan panggilan yang tepat berdasarkan informasi terbatas yang mereka miliki akan berkurang.

Para pembuat keputusan di beberapa sektor, termasuk pebisnis retail dan operator warehouse, sudah memberikan konfirmasi bahwa mereka berencana menambah level kecerdasan di sisi workflow mereka untuk membantu, dan bahkan mengotomatisasi, proses pengambilan keputusan.

Otomatisasi workflow sudah menjadi prioritas di tahun 2022 ketika digitalisasi data semakin matang dan para karyawan bekerja di lokasi yang berbeda-beda.

Hal ini membuat otonomi, kecepatan dan efisiensi semakin dibutuhkan yang mendorong komitmen yang lebih besar terhadap solusi software-as-a-service (SaaS) cerdas yang bisa mengidentifikasi dan memberi penugasan, melacak status, dan bahkan bertindak cepat ketika tenggat waktu semakin mendekat.

Solusi otomatisasi workflow terbaik akan sangat mudah dipahami sehingga karyawan baru di garda depan bisnis hanya membutuhkan komputer seluler untuk tetap produktif sejak hari pertama mereka bekerja.

Dengan adanya otomatisasi analitik tidak perlu lagi pemilahan informasi secara manual oleh data scientist.

Melalui penerapan platform analitik prediktif dan preskriptif yang cerdas ke dalam sistem bisnis, semua staf bisa dengan mudah melihat dan memahami pasar, permintaan, inventori, dan tren kinerja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI