Suara.com - Presiden Asian African Youth Government (AAYG) Sadam Al Jihad mengajak pemuda di Asia dan Afrika untuk bersatu dan bangkit di tengah dinamika global termasuk terjadinya perang antara Rusia dengan Ukraina.
Hal Itu disampaikan Sadam dalam webinar internasional dengan tema “Fostering the Soft Diplomacy Strategy to Enhance Global Cooperation in the Asia Africa Region”.
Menurutnya, AAYG harus menjadi platform bagi para pemimpin muda dari kawasan Asia dan Afrika untuk mempromosikan perdamaian ke dunia.
“Pentingnya untuk berdiri bersama di tengah perang yang sedang berlangsung antara negara-negara,” kata Sadam dalam sambutannya di Intenational Webinar secara virtual, ditulis Jumat (11/3/2022).
Baca Juga: NEC Visionary Day ASEAN 2022: Kecerdasan Buatan Dapat Atasi Tantangan Dalam Pemulihan Pascapandemi
Deputy Permanent Representative of Gambia to United Nations, Lamin Fatty mengungkapkan, masyarakat Asia dan Afrika sejak awal telah mengelola kerja sama kohesif.
Kerja sama tersebut harus selalu dijaga untuk membina hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan antara masing-masing bangsa.
“Salah satu contoh kerja sama kita yang sukses adalah dalam konferensi WTO di mana kawasan Asia dan Afrika bekerja sama untuk mendorong izin untuk memproduksi vaksin covid-19 di negara-negara berkembang,” ungkap Lamin.
Untuk menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina, lanjut Lamin, kedua negara harus bersatu untuk mencegah lebih banyak korban karena perang tersebut berdampak negatif ke kawasan Asia dan Afrika.
“Sanksi yang datang dengan konflik berpotensi berdampak pada negara-negara tetangga, terutama negara-negara berkembang. Krisis antara Rusia dan Ukraina tidak secara langsung mempengaruhi negara kita, ketidaktahuan tentang masalah tidak akan membantu menyelesaikan masalah,” pungkasnya.
Baca Juga: Transformator Karya Anak Bangsa Tembus Pasar Asia dan Eropa