Kejar Target Nasional 70-75 Persen, Binda NTB Gencarkan Vaksinasi Massal

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 10 Maret 2022 | 15:29 WIB
Kejar Target Nasional 70-75 Persen, Binda NTB Gencarkan Vaksinasi Massal
Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menggencarkan percepatan vaksinasi Covid-19.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menggencarkan percepatan vaksinasi Covid-19, demi memenuhi target 70 persen sampai 75 persen populasi secara nasional.

Vaksinasi kali ini menyasar anak usia 6-11 tahun dan masyarakat umum di 10 kabupaten dan kota, dengan target sebanyak 3.510 orang.

“Percepatan cakupan vaksinasi diperlukan untuk memastikan keberlangsungan fenomena penurunan positivity rate nasional dan daerah," ujar Kabinda NTB Wara Winahya, seperti dikutip Kamis (10/3/2022).

"Meski saat ini puncak kasus positif secara nasional diperkirakan sudah terlampaui, namun target vaksinasi justru harus segera dicapai. Agar tidak ada pembalikan fenomena," sambung Wara.

Baca Juga: Lebih 6 Juta Warga Sulsel Sudah Disuntik Vaksin Covid-19

Wara melanjutkan, untuk mempecepat realisasi vaksinasi, baik dosis pertama dan kedua serta booster, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya.

Wara juga bilang, Binda NTB juga menggandeng hingga unit terkecil, seperti puskesmas, untuk melakukan vaksinasi baik secara terpusat, hingga vaksinasi dari sekolah ke sekolah serta door to door.

"Komitmen kita sama, yaitu menjangkau dan mempermudah akses vaksin bagi semua lapisan masyarakat. Karena pada tahun 2022 ini, kami menargetkan setidaknya bisa melakukan vaksinasi kepada 155.000 orang per bulan," katanya.

Wara mengakui, sejauh ini masih ada masyarakat yang belum terdata vaksin dan ada pula yang masih menolak untuk divaksin dengan berbagai alasan, di antaranya karena termakan informasi hoaks.

Oleh karena itu, Wara mengimbau agar warga tidak begitu saja percaya dengan pemberitaan bohong atau hoaks terkait vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Kewajiban Vaksinasi COVID-19 di Austria Ditunda, Apa Alasannya?

"Kuncinya agar kita dapat mengakhiri pandemi jadi endemi yakni jangan percaya dengan berita hoaks yang beredar di sosial media. Karena vaksin sudah teruji aman dan halal. Selain itu bagi yang belum vaksis dosis lengkap agar segera vaksin dan tidak menunda-nunda," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI