Minimalisasi Dampak Lingkungan, Industri Farmasi Usung Konsep Green Pharmacy di T20

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 10 Maret 2022 | 09:39 WIB
Minimalisasi Dampak Lingkungan, Industri Farmasi Usung Konsep Green Pharmacy di T20
ilustrasi obat-obatan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia harus memiliki peran aktif dalam membangun arsitektur kesehatan global dengan melakukan sejumlah upaya yang mendorong ketahanan dan kemandirian kesehatan.

Green Pharmacy merupakan konsep pendekatan ekologis industri farmasi yang dapat dilakukan oleh industri untuk sektor kesehatan sekaligus berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.

Topik ini mengemuka dalam forum diskusi para Think Tank T20 dengan tema The Indonesian Healthcare Future Forward. T20 menjadi wadah bagi globalthink-tank dan para ahli untuk menyajikan analisis yang komprehensif terkait diskusi yang sedang berlangsung di G20 dan menghasilkan ide-ide untuk mendukung G20 dalam menghasilkan kebijakan yang konkret dan berkelanjutan.

Hasil akhir T20 dipresentasikan kepada G20 working groups, para menteri, dan pemimpin negara sebagai alternatif kebijakan, bukan rekomendasi. Sementara G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi, Uni Eropa.

Di tahun ini, Indonesia menjadi Presidensi G20 sebagai tuan rumah penyelenggaraan G20 yang dimulai dari 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022.

Dalam membangun ketahanan dan kemandirian kesehatan, industri farmasi lokal di Indonesia telah menjalankan sejumlah langkah dan upaya, salah satunya melalui konsep Green Pharmacy.

Director of Research & Business Development Dexa Group Dr. Raymond Tjandrawinata mengemukakan konsep Green Pharmacy sebagai pendekatan ekologis industri farmasi.

Dalam konsep ini dijelaskan perusahaan farmasi memiliki peran dalam menjalankan aktivitas industrinya dengan memperhatikan ekosistem dan pentingnya interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya.

Secara garis besar dalam pemaparan yang diberikan Dr. Raymond, Green Pharmacy harus meminimalisasi dampak lingkungan dari obat-obatan dalam menerapkan semua kegiatan farmasi, yang dimulai dari merancang molekul baru hingga manufaktur, distribusi, dan pembuangan limbah.

Baca Juga: Surveyor Indonesia Ungkap Kendala Rendahnya TKDN Industri Farmasi

Namun demikian, untuk mewujudkan konsep Green Pharmacy agar memiliki kontribusi dalam arsitektur kesehatan global, memerlukan komitmen dan peran serta dari semua pihak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI