“Jadi mirip-mirip ini, walaupun tidak ada titipan dari Kementerian BUMN, tetapi 3 pilar CSR yang dicover oleh Kementerian BUMN sudah kami terapkan yakni pendidikan, lingkungan, sosial budaya dan ekonomi kerakyatan” cetusnya.
Terkait CSR ini seringkali dalam pelaksanaannya, kita nggak bisa memisahkan satu pilar dengan pilar yang lainnya. Misalnya sejak beberapa tahun lalu kami mengembangkan metode budidaya pertanian smart farming. Untuk menuju konsep smart farming tersebut kami bekerjasama dengan UGM melakukan pelatihan kepada petani sehingga mereka gagap teknologi. Misalnya teknologi pemupukan dan pembibitan supaya merata dan seterusnya.
“Kerjasama dengan UGM kami lakukan, karena teman-teman dari UGM lah yang menemukan teknologi algoritma yang bisa mendefinisikan kebutuhan pupuk sebuah lahan. Jadi petani bisa efisien dalam penggunaan pupuk” paparnya.
Sekadar infomasi, ICEA 2022 diikuti oleh lebih dari 200 perusahaan BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta Nasional maupun multinasional. Kemudian diseleksi menjadi 100 perusahaan finalis. Setelah melewati proses penilaian termasuk wawancara penjurian, dewan juri menetapkan 40 perusahaan penerima penghargaan ICEA 2022.