Rusia Mulai Ditinggalkan Brand-brand Besar Seperti Pepsi Hingga Starbucks

Rabu, 09 Maret 2022 | 08:29 WIB
Rusia Mulai Ditinggalkan Brand-brand Besar Seperti Pepsi Hingga Starbucks
Kisah Dibalik Invasi Rusia Terhadap Ukraina (BBC News Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Brand-brand besar seperti PepsiCo, Coca-Cola, McDonald’s dan Starbucks telah menutup operasionalnya di Rusia, menyusul banyaknya kritik yang dihadapi empat merek tersebut karena masih beroperasi.

Seperti dilansir CNBC, dalam beberapa hari terakhir, Pepsi, Coke, McDonald’s dan Starbucks telah menuai kritik karena terus beroperasi di Rusia, sementara perusahaan AS lainnya mengumumkan penangguhan dan penghentian penjualan.

"Hati kami bersama orang-orang yang menanggung dampak buruk dari peristiwa tragis di Ukraina ini. Kami akan terus memantau dan menilai situasi seiring perkembangan keadaan," kata manajemen Coca Cola dalam sebuah pernyataan singkatnya.

Rusia mewakili salah satu dari sedikit wilayah di seluruh dunia di mana saingan Coca Cola, PepsiCo , memiliki bisnis yang lebih besar.

Baca Juga: Ferrari Berikan Donasi Kepada Warga Ukraina Terdampak Operasi Militer, Tangguhkan Ekspor ke Rusia

Coca Cola mengatakan bisnisnya di Ukraina dan Rusia menyumbang sekitar 1% hingga 2% dari pendapatan operasional bersih konsolidasi dan pendapatan operasional pada tahun 2021.

Di sisi lain, Pepsi menghasilkan sekitar 4% dari pendapatan tahunannya di Rusia, meskipun tidak menghentikan semua bisnis di negara itu. Perusahaan mengatakan akan terus menjual beberapa produk penting, seperti susu formula, susu dan makanan bayi.

Merek Pepsi-Cola, 7UP dan Mirinda, bersama dengan investasi modal dan semua kegiatan iklan dan promosi akan ditangguhkan.

"Sebagai perusahaan makanan dan minuman, sekarang lebih dari sebelumnya kami harus tetap setia pada aspek kemanusiaan dari bisnis kami," tulis CEO Pepsi Ramon Laguarta dalam memo kepada karyawan.

The Wall Street Journal melaporkan sebelumnya pada hari Selasa bahwa Pepsi sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk bisnisnya di Rusia, termasuk menghapus nilainya. Sanksi ekonomi telah sangat memperumit proses pembongkaran aset Rusia.

Baca Juga: Rusia Penuhi 27 Persen Minyak Eropa, PM Inggris Mulai 'Pusing' Dampak Sanksi Energi

Sementara, McDonald’s mengumumkan semua 850 restorannya di Rusia akan ditutup sementara.

Sekitar 84% lokasi McDonald’s di Rusia dimiliki oleh perusahaan, sedangkan sisanya dioperasikan oleh pemegang waralaba.

Starbucks melangkah lebih jauh dari McDonald’s, dengan mengatakan akan menangguhkan semua aktivitas bisnisnya di Rusia, termasuk pengiriman produknya.

CEO Starbucks Kevin Johnson mengutuk serangan itu dalam sebuah surat pada hari Jumat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI