Suara.com - Harga emas dunia memperpanjang reli menuju rekor tertinggi pada perdagangan Selasa, setelah investor langsung menuju logam safe-haven itu di tengah meningkatnya kekhawatiran seputar krisis Rusia-Ukraina.
Apalagi Amerika dan Inggris menyatakan telah mengembargo minyak Rusia.
Mengutip CNBC, Rabu (9/3/2022) harga emas di pasar spot melonjak 2,4 persen menjadi USD2.046,49 per ounce setelah melesat ke posisi USD2.069,89 di awal sesi.
Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melambung 2,4 persen menjadi USD2.043,30 per ounce.
Baca Juga: Nabung Emas Makin Untung, Harga Lagi Naik Rp1 Juta per Gram
"Kombinasi harga energi, harga biji-bijian, harga logam dasar yang menderu memuncak dalam tekanan inflasi dramatis yang terus menjadi support utama di balik pergerakan emas yang lebih tinggi," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
Selain itu kata David, dirinya juga melihat sejumlah besar tawaran safe-haven di pasar emas karena pasar ekuitas berada di bawah tekanan akibat kekhawatiran di sisi geopolitik.
Melonjaknya harga minyak dan perang Ukraina memukul selera untuk aset berisiko dalam beberapa pekan terakhir.
Presiden Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak dan energi lainnya dari Rusia, Selasa, sementara Inggris mengatakan akan menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia pada 2022.
Emas, yang melambung lebih dari 12 persen tahun ini, dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian geopolitik dan kenaikan inflasi.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Lagi Jadi Rp 1.019.000 per Gram
Paladium melonjak 6,7 persen menjadi USD3.199,18 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di USD3.440,76, Senin. Paladium meroket lebih dari 60 persen sejauh tahun ini.