Coca-Cola dan Starbucks di Rusia Berhenti Beroperasi

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 09 Maret 2022 | 05:42 WIB
Coca-Cola dan Starbucks di Rusia Berhenti Beroperasi
Coca-Cola. (Coca-Cola)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Coca-Cola dan Starbucks telah bergabung dengan jajaran perusahaan besar AS yang berhenti beroperasi di Rusia, kedua perusahaan mengumumkan pada Selasa (8/3/2022) waktu setempat. Langkah ini sebagai protes atas invasi ke Ukraina.

“Kami mengutuk serangan yang tidak beralasan, tidak adil dan mengerikan di Ukraina oleh Rusia, dan hati kami untuk semua yang terkena dampak,” tulis CEO Starbucks Kevin Johnson dalam sebuah surat.

Starbucks memiliki sekitar 130 gerai di seluruh Rusia dan Ukraina, mempekerjakan hampir 2.000 orang, tetapi negara-negara tersebut hanya menyumbang kurang dari satu persen dari pendapatan global Starbucks.

"Hati kami bersama orang-orang yang menanggung dampak buruk dari peristiwa tragis di Ukraina ini," tambah Coca-Cola dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.

“Kami akan terus memantau dan menilai situasi seiring perkembangan situasi,” katanya dilansir laman Independent, Rabu (9/3/2022).

Perusahaan ini memiliki kehadiran bisnis yang signifikan di Rusia, termasuk pabrik pembotolan.

Coca-Cola dan Starbucks bukan satu-satunya yang mengumumkan penyesuaian besar-besaran di Rusia.

McDonalds, mungkin satu-satunya merek konsumen AS yang paling simbolis di negara itu, juga berencana menutup sementara 847 restorannya di Rusia.

Selain sejumlah sanksi yang memecahkan rekor, invasi Rusia telah memicu putaran keluar bisnis yang cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya dari negara itu.

Baca Juga: Pidato Presiden Ukraina Soal Menjadi Orang Israel Kembali Viral, Netizen: Sekali Komedian Tetap Komedian

Lembaga perusahaan dan nirlaba mulai dari Boeing hingga Disney, ExxonMobil hingga MIT, semuanya memutuskan hubungan dengan Rusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI