kemenaker

Employment Working Group G20 Dimulai, Kemnaker Bahas 4 Isu Utama Terkait Ketenagakerjaan

Selasa, 08 Maret 2022 | 20:58 WIB
Employment Working Group G20 Dimulai, Kemnaker Bahas 4 Isu Utama Terkait Ketenagakerjaan
Sektretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi. (Foto: Iman Firmansyah/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai presidensi Indonesia di dalam G20, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) secara resmi menggelar pertemuan pertama Kelompok kerja bidang Ketenagakerjaan (The 1st Employment Working Group/EWG) yang berlangsung pada 8-10 Maret 2022 secara virtual.

Forum G20 bidang ketenagakerjaan ini mengusung tema utama Improving the Employment Condition to Recover Together (Meningkatkan Kondisi Kerja untuk Pulih Bersama) dan dalam pelaksanaannya total akan ada empat isu prioritas yang dibahas.

Diantaranya adalah Inclusive Labour Market and Affirmative Decent Jobs for Persons with Disabilities (Pasar Tenaga Kerja Inklusif dan Pekerjaan yang Layak untuk Penyandang Disabilitas).

“Kita juga akan mengusung isu yang terkait dengan Sustainable job creation, yakni penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan. Karena memang seperti yang kita ketahui, saat ini kita menghadapi tantangan yang sangat berat terutama pada saat Pandemi atau mungkin post pandemi yaitu berupa penciptaan lapangan pekerjaan,” ucap Sektretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi kepada media di Jakarta, Selasa (8/3/2022).

Baca Juga: Dukung UMKM, Kemnaker Kembangkan Tenaga Kerja Mandiri di Sektor Informal

Dengan mengangkat isu tersebut, Kemnaker ingin mendorong keterlibatan sektor UMKM sebagai bagian atau aktor penting dalam rangka menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.

Sementara itu, isu selanjutnya adalah tentang Human Capacity Development for Sustainable Growth of Productivity (pengembangan kapasitas SDM untuk pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan).

Anwar menjelaskan isu ini diangkat lebih untuk mendorong keterlibatan dari berbagai aktor untuk secara masif untuk memberikan kontribusi untuk melakukan peningkatan sumber daya manusia.

“Terutama dalam konteks Indonesia kita akan menawarkan satu pendekatan yang mana kita memberikan kesempatan kepada kelompok masyarakat untuk bisa membangun berbagai Balai Latihan Kerja (BLK) yang digunakan untuk masyarakat,” ucapnya.

Terakhir adalah isu yang terkait dengan bagaimana jaminan sosial ketenagakerjaan di dalam dunia kerja yang baru. “Kita harapkan dari Indonesia nanti ada banyak rekomendasi terutama yang kita dorong untuk menjadi rujukan yang akan digunakan oleh setiap negara,” ungkap Anwar.

Baca Juga: Kemenaker Ajak Pengusaha dan Serikat Pekerja Perhatikan K3 Demi Kesehatan Buruh

Menurutnya, dengan Indonesia menjadi tuan rumah G20 akan bisa menunjukkan bahwa Indonesia ini sejajar dengan negara lain di dalam G20. “Kita ingin menyampaikan bahwa saat ini kita telah melakukan pembenahan reformasi terkait dengan ketenagakerjaan dan saya yakin juga masalah ketenagakerjaan antara satu negara dengan negara lain meskipun ada perbedaan, banyak kesamaan. Kita belajar dari kesamaan itu untuk menghasilkan rumusan kebijakan yang nanti akan bisa dilaksanakan dan bisa memberikan perlindungan secara signifikan kepada para pekerja dan buruh,” papar Anwar.

Ia menambahkan bahwa nantinya pertemuan EWG akan berjalan secara berkelanjutan sebanyak empat kali. “Pertemuan berikutnya akan kami mulai bulan Mei di Yogyakarta, Insya Allah akan digelar secara offline. Kita mengundang seluruh perwakilan negara G20 untuk hadir secara langsung dan mendiskusikan lebih lanjut terkait dengan tema yang sudah di bahas,” pungkas Anwar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI