Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menapaki jejak penuh sejarah dengan menjadi bank pertama di Indonesia yang masuk dalam ekosistem Metaverse. Terobosan ini memungkinkan nasabah untuk mendapat akses layanan perbankan di ruang virtual, dari mana saja dan kapan saja.
Kehadiran BRI dalam ekosistem Metaverse ini tercipta setelah menandatangani nota kesepahaman bersama WIR Group. Hal itu diungkapkan Head of Research & Development Team, sekaligus Chief Innovation Officer WIR Group, Jeffrey Budiman dalam Webinar Generasi Metaverse yang dihelat BRI belum lama ini.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Dhoni Ramadi, Executive Vice President dari Retail Payment Division BRI.
Jeffrey mengatakan, nasabah dapat merasakan pengalaman layanan perbankan secara imersif dan lebih ‘nyata’ melalui Metaverse. Penyabet penghargaan The Young Achiever of The Year pada tahun 2012 versi majalah CMO Asia (Singapora) ini mengatakan, inovasi digital di dunia perbankan merupakan keharusan, mengingat adanya perubahan perubahan perilaku konsumen yang signifikan.
Baca Juga: BRI: Angka Penyaluran KUR 2021 di Bali dan Sekitarnya Terserap hingga Rp9,2 Triliun
“Ke depan, kita dapat memilih layanan sesuai dengan preferensi kita. Layanan fisik, digital, sampai Metaverse sudah hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di era saat ini, yang serba dinamis. Metaverse bukan sekadar jual beli NFT, itu (Metaverse) adalah ruang virtual dengan pengalaman unik yang bisa menjadi tempat masyarakat mendapatkan kebutuhannya, termasuk perbankan,” terang Jeffrey.
Dalam webinar yang berjalan secara interaktif tersebut, Jeffry menambahkan, Metaverse dapat menjadi game changer inklusi keuangan di Indonesia. Sebab, ruang virtual itu telah meruntuhkan batasan ruang dan waktu, sehingga bisa dijangkau oleh nasabah dari seluruh penjuru Indonesia.
Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan, inklusi keuangan bisa menembus angka 90% pada 2024. Hal ini juga sejalan dengan visi BRI untuk menjadi perseroan menjadi The Most Valuable Banking Group & Champion of Financial Inclusion pada 2025.
“Banyak hal yang bisa dieksplorasi oleh masyarakat saat berinteraksi di Metaverse. Ruang virtual sangat bisa dipersonalisasi, sehingga punya pengalaman yang sangat unik. Akan banyak kesempatan baru dan tidak menutup kemungkinan ada potensi ekonomi di sana,” ungkap Jeffrey.
Sementara itu, Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani mengungkapkan, perseroan senantiasa mengutamakan kenyamanan dan keamanan nasabah. Dengan memperkuat dua aspek itu, virtual branch di Metaverse diklaim akan membawa nasabah pada pengalaman unik selama mendapatkan pelayanan.
Baca Juga: Kucuran Modal dari BRI Jadi Pemicu bagi Pelaku Usaha untuk Tetap Bisa Kembangkan Usahanya
Virtual branch di Metaverse ini tidak sekadar melayani kebutuhan perbankan nasabah. Lebih dari itu, Handayani menuturkan, BRI akan semakin dekat dalam melayani masyarakat dengan memberikan edukasi perbankan dan layanan digital lainnya yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Digitalisasi ini pun diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat mendapat layanan perbankan secara cepat, mudah, efektif, dan aman.
“BRI senantiasa mengedepankan customer experience dalam setiap layanan. Hadirnya BRI ke dalam dunia Metaverse diharapkan bisa menjadi journey baru yang menyenangkan untuk customer, sekaligus dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi untuk melakukan berbagai layanan transaksi digital juga costumer service yang lebih baik kedepannya, baik secara virtually maupun on-site,” ungkap Handayani.
Sejalan dengan inovasi produk BRI, kinerja sektor digital perusahaan mencatat pertumbuhan yang menjanjikan, salah satunya mobile banking BRImo. Hingga akhir 2021, Financial Super Apps milik BRI itu telah digunakan oleh lebih dari 14 juta pengguna dengan laju transaksi tumbuh sebesar 66,24% year on year (yoy) menjadi 1,27 miliar transaksi.