Penjelasan Asal Sumber Dana KKB Papua Hingga Punya Senjata Tembaki Warga Sipil

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 08 Maret 2022 | 15:17 WIB
Penjelasan Asal Sumber Dana KKB Papua Hingga Punya Senjata Tembaki Warga Sipil
Ilustrasi KKB Papua
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Delapan pekerja PT Timur Telematika (PTT) diketahui tewas dalam penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Beoga, Puncak, Papua, Rabu lalu (2/3/2022). Padahal aksi penyerangan ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Lalu dari mana sumber dana KKB?

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan sumber dana KKB berasal dari empat tambang emas ilegal yang tersebar di wilayah Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Timika, dan sebagian Yahukimo. Pengawasan yang lemah dari aparat disebabkan oleh letak tambang yang jauh dari keramaian. 

Celah ini kemudian diduga dimanfaatkan oleh anggota KKB untuk mengeruk keuntungan. Lemahnya pengawasan aparat juga membuat tambang-tambang ilegal menjamur di Papua. Sementara itu, beberpa kesaksian menyebut bahwa anggota KKB kerap melakukan perampasan dan penjarahan.

Aktivitas ini juga diduga menjadi sumber dana untuk melakukan aktivitas mereka selama ini. Kelompok yang sama pernah melakukan penyerangan terhadap dua guru di Distrik Beoga dan membakar tiga sekolah di wilayah tersebut, yakni SD Jambul, SMP N 1, dan SMA 1 Beoga.

Baca Juga: Massa Geruduk Polda Sumut, Minta Tambang Emas Ilegal di Madina Ditutup

Dari semua aksi yang dilakukan KKB, penyerangan delapan karyawan PT Timur Telematika hingga tewas adalah yang terburuk.

PTT merupakan mitra Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam pengerjaan proyek strategis nasional Palapa Ring di wilayah timur Indonesia, termasuk di Papua.

Perusahaan menyampaikan duka yang mendalam dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban yang telah ditinggalkan serta menaruh perhatian dan keprihatinan penuh terhadap korban dan keluarga korban, kata Direktur Utama PTT Leon Kakisina dalam siaran pers, dikutip Sabtu (5/3/2022).

"Di mana kami dalam upaya membangun dan memelihara tol langit demi menjamin pelayanan telekomunikasi yang merata di masyarakat Papua, mengalami gangguan keamanan yang menyebabkan korban jiwa dari rekan, karyawan, pekerja, dan bagian dari keluarga besar Perusahaan," ujar Leon.

PT PTT menegaskan akan memberikan upaya terbaik dalam memfasilitasi dan mendampingi keluarga sampai jenazah korban dapat dipulangkan ke kediaman masing-masing.

Baca Juga: Kasus Penembakan Karyawan PTT Papua, Pemerintah Optimalkan Institusi Keamanan hingga Penguatan Operasi Teritorial

Perusahaan juga meminta dukungan kepada TNI, Polri, pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta masyarakat agar proses evakuasi delapan korban tewas dapat berjalan dengan lancar.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI