Senada dengan Sarman, penjual daging yang lainnya Febri mengaku bahwa kondisinya saat ini sama dengan penjual daging yang dirasakan seluruh Jabodetabek, mereka mengeluh tingginya harga jual.
"Kalau daging segar memang mahal, kalau yang murah itu impor yang beku, tapi kan memang beda kualitasnya," kata dia.
Diakui Febri meskipun mahal harga daging kualitas segar masih diburu para pembeli, entah untuk konsumsi pribadi ataupun untuk dijual kembali.
"Masih tetap laku meski mahal, karena daging segar kualitasnya terjamin," ucap Febri.
Tentu Febri menginginkan harga daging sapi kembali turun, walaupun sebenarnya kondisi itu sulit untuk dilakukan.
"Yah kami maunya turun, tapi bagaimana memang mahal, setiap tahun begini kindisinya. Kasian kita pedagang, konsumen mah mana mau tahu itu harga naik," keluh Febri.
Dikatakan Febri dikondisi normal harga daging sapi biasanya dibandrol rata-rata Rp115 ribu perkilogram hingga Rp125 ribu perkilogram. Tapi saat ini harga jual yang terus melambung.
Dirinya pun berharap pemerintah untuk benar-benar mengatasi masalah harga daging sapi yang mahal ini. "Paling tidak dibantu lah kita, biar tetap bisa jualan dan dapat untung sedikit," pungkasnya.
Baca Juga: Izin Impor Daging Terlalu Lama Bikin Importir Rugi, Pengamat Minta Pemerintah Turun Tangan