AS dan Eropa Akan Larang Impor Minyak Rusia, Harga Minyak Dunia Pecah Rekor Lagi

Selasa, 08 Maret 2022 | 07:30 WIB
AS dan Eropa Akan Larang Impor Minyak Rusia, Harga Minyak Dunia Pecah Rekor Lagi
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia melesat ke level tertingginya sejak 2008 pada perdagangan Senin karena Amerika Serikat dan sekutu Eropa mempertimbangkan untuk melarang impor minyak Rusia.

Mengutip CNBC, Selasa (8/3/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melesat USD5,1 atau 4,3 persen menjadi USD123,21 per barel.

Sementara itu, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), ditutup melejit USD3,72, atau 3,2 persen menjadi USD119,40 per barel.

Selama sesi itu, kedua tolok ukur mencapai level tertinggi sejak Juli 2008, dengan Brent menyentuh USD139,13 per barel dan WTI USD130,50.

Baca Juga: The Best 5 Oto: Hyundai Pasang Target 2030, Volkswagen Siapkan Pabrik untuk Trinity, Elon Musk Bicara Minyak Dunia

"Gambaran yang lebih besarnya adalah gangguan pasokan semakin buruk," kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Harga minyak global meroket sekitar 60 persen sejak awal 2022, meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global dan stagflasi.

China, ekonomi terbesar kedua dunia, menargetkan pertumbuhan yang lebih lambat sebesar 5,5 persen tahun ini.

Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat dan sekutu Eropa sedang menjajaki pelarangan impor minyak Rusia.

Gedung Putih, Senin, mengatakan Presiden Joe Biden belum membuat keputusan tentang larangan impor minyak Rusia.

Baca Juga: Rubel Rusia Babak Belur di Perdagangan Dunia, Masih Ada Kesempatan Bangkit?

"Harga minyak bisa melesat jadi lebih dari USD300 per barel jika Amerika Serikat dan Uni Eropa melarang impor minyak dari Rusia," ungkap Wakil Perdana Menteri Alexander Novak, Senin.

Sementara itu analis UBS, Giovanni Staunovo mengatakan harga minyak akan menyentuh USD125 per barel.

"Perkiraan jangka pendek kami untuk minyak mentah Brent, sebagai batas yang lemah bagi harga, meski harga bisa bergerak lebih tinggi lagi jika gangguan memburuk atau berlanjut untuk periode yang lebih lama," kata dia.

Bahkan kata dia perang berkepanjangan di Ukraina dapat mendorong Brent di atas USD150 per barel.

Analis Bank of America mengatakan jika sebagian besar ekspor minyak Rusia terputus, mungkin ada kekurangan 5 juta barel per hari atau lebih besar dari itu, mendorong harga setingginya USD200.

Rusia adalah eksportir minyak mentah dan produk minyak terbesar di dunia, dengan ekspor sekitar 7 juta barel per hari, atau 7 persen dari pasokan global. Beberapa volume ekspor minyak Kazakhstan dari pelabuhan Rusia juga menghadapi komplikasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI