Suara.com - Dunia bisnis beberapa tahun belakangan ini memiliki fenomena yang dikenal dengan istilah “VUCA” (Volatile, Uncertainty, Complex, Ambigu). Situasi yang penuh gejolak, tidak pasti, melibatkan banyak faktor dan saling terkait dan rumit serta kurang jelasnya makna. Hal ini juga dialami oleh PT Permodalan Nasional Madani atau PNM, dimana terjadi pandemi Covid-19, holdingisasi ultra mikro, serta transformasi bisnis.
Menghadapi fenomena ini, perusahaan harus mampu menyusun strategi yang tepat, salah satunya adalah menyiapkan SDM sebagai kunci perusahaan atau para pemimpin di perusahaan sehingga memiliki kompetensi dalam menghadapi fenomena tersebut.
Kompetensi yang penting untuk dimiliki adalah Scenario Planning yakni kemampuan untuk menegaskan kendali atas dunia atau situasi bisnis yang tidak pasti dengan mengidentifikasi asumsi tentang masa depan dan menentukan bagaimana organisasi akan merespons dengan tepat situasi tersebut. Oleh karena itu PT PNM memberikan pelatihan Scenario Planning bagi para Pemimpin Cabang ULaMM seluruh Indonesia secara daring (4/3/2022).
Pelatihan yang dihadiri oleh Pemimpin Cabang ULaMM seluruh Indonesia (selindo) ini, diharapkan mampu memahami konsep scenario planning untuk perusahaan, mampu menyusun scenario planning untuk mencapai target kinerja Cabang dan mampu mengelola implementasi scenario planning. Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber Ibu Meidyah Indreswari, S.E, M.Sc, Ph. D selaku Komisaris PT PNM.Beliau memiliki kompetensi dan pengalaman terkait perencanaan dan management strategic dan dibuka oleh Bapak Arief Mulyadi selaku Direktur Utama PT PNM.
Baca Juga: 4 Tips Memulai Usaha dan Bisnis Baru, Jangan Sampai Bangkrut!
Unit kompetensi pelatihan scenario planning adalah pengertian Scenario Planning, pentingnya scenario planning, jenis scenario planning, cara menyusun scenario planning, dan cara mengelola implementasi scenario planning.
Sebagai informasi, hingga 4 Maret 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 114,58 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 11,3 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.063 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 443 Kabupaten/Kota, dan 5.006 Kecamatan.