Pemerintah Diminta Tak Naikan Harga BBM di Tengah Melonjaknya Harga Minyak Dunia

Senin, 07 Maret 2022 | 14:10 WIB
Pemerintah Diminta Tak Naikan Harga BBM di Tengah Melonjaknya Harga Minyak Dunia
Ilustrasi SPBU
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS, Amin Ak mewanti-wanti pemerintah untuk tidak menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi di tengah makin gilanya harga minyak dunia di pasar global.

Kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada saat ini, berpotensi mengganggu upaya pemulihan ekonomi di dalam negeri yang terdampak pandemi Covid-19 berkepanjangan.

“Kalau harga BBM naik akan menurunkan daya beli masyarakat yang saat ini masih megap-megap. Jika daya beli kembali turun, maka program pemulihan ekonomi nasional bisa gagal,” ujar Amin saat dihubungi, Senin (7/3/2022).

Kenaikan harga BBM bukan hanya mempengaruhi sektor transportasi tapi selalu menimbulkan multiflier effect.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Tembus 130 Dolar AS per Barel, BBM Bisa Naik Nih!

Menurutnya, kenaikan biaya transporasi akan berdampak pada kenaikan harga-harga bahan pokok yang sangat membebani rakyat menengah ke bawah. Kenaikan harga BBM juga akan memicu kenaikan harga bahan baku, baik bagi usaha mikro, kecil, menengah hingga industri besar.

“Tanpa kenaikan harga BBM subsidi, sejumlah bahan pokok sudah naik karena pemerintah gagal mengelola stabilisasi pasokan. Bisa dibayangkan harga bahan pokok akan terus melonjak jika harga BBM naik,” tegasnya.

Harga minyak dunia melesat ke posisi USD130 per barel pada Minggu, atau Senin pagi (7/3/2022) waktu Indonesia. Posisi ini merupakan yang tertinggi sejak 13 tahun terakhir.

Mengutip CNBC, minyak mentah AS melonjak lebih dari 8 persen karena pasar terus bereaksi terhadap gangguan pasokan yang berasal dari invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina dan kemungkinan larangan minyak dan gas alam Rusia.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate patokan minyak AS, diperdagangkan lebih tinggi menjadi di atas USD125 per barel, tertinggi sejak Juli 2008. Bahkan sebelumnya harga minyak sempat naik menjadi USD130,50 Minggu malam sebelum mundur.

Baca Juga: Rusia Dapat Sanksi Ekonomi, Harga Minyak Dunia Melesat 7 Persen

Semenyara patokan internasional, minyak mentah Brent , diperdagangkan 9 persen lebih tinggi menjadi USD128,60, juga harga tertinggi yang terlihat sejak 2008. Brent mencapai tertinggi USD139,13 pada satu titik semalam.

“Minyak naik di tengah prospek embargo penuh minyak dan produk Rusia,” kata John Kilduff dari Again Capital.

Menurut dia harga bensin yang sudah tinggi akan terus naik dengan cara yang menggelegar.

"Harga di beberapa negara bagian akan mendorong USD5 cukup cepat.” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI