Suara.com - Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP JAMSOSTEK) Kementerian Ketenagakerjaan menyebut, total 24.737 orang atau 42,5 persen tercatat jadi peserta aktif di sektor pekerja nonaparatur sipil negara (ASN) dari total peserta 58.203 orang.
Meski demikian, Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Lhokseumawe Muhammad Sulaiman Nasution mengatakan, jumlah keseluruhan peserta aktif di sektor pekerja non-ASN sebanyak 24.737 orang itu masih jauh dari potensi.
"BPJAMSOSTEK terus berupaya mencapai target dalam memberi perlindungan kerja bagi seluruh masyarakat, termasuk sektor pekerja non-ASN di Kota Lhokseumawe dan sekitarnya," kata Muhammad Sulaiman.
Ia melanjutkan, dari total peserta BPJAMSOSTEK aktif tersebut meliputi sebanyak 17.447 pekerja penerima upah atau 56,05 persen dari total potensi mencapai 31.126 orang.
Selanjutnya 1.288 pekerja bukan penerima upah atau 6,39 persen tercatat aktif sebagai peserta BPJAMSOSTEK dari total potensi mencapai 20.171 orang.
"Kalau untuk pekerja jasa konstruksi di Kota Lhokseumawe tercatat 6.002 orang atau 86,91 persen sudah terdaftar aktif sebagai peserta dari total potensi sebanyak 6.906 orang," ujar dia.
Tidak hanya itu, Muhammad Sulaiman juga menjelaskan, berdasarkan data hingga Februari 2022 tercatat 35 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di jajaran Pemerintah Kota Lhokseumawe telah terdaftar menjadi peserta BPJAMSOSTEK.
"Total non-ASN di jajaran Pemkot Lhokseumawe sebanyak 5.020 orang dengan estimasi iuran setahun sebesar Rp960,3 juta. Sementara perlindungan jaminan kerja bagi aparatur desa sebanyak 1.969 tenaga kerja," katanya.
Muhammad Sulaiman Nasution menyebutkan BPJAMSOSTEK Lhokseumawe telah membayar klaim Rp124,5 miliar lebih untuk empat program jaminan sosial ketenagakerjaan.
Baca Juga: Buntut Aturan Menaker, Serikat Kerja Batam Datangi Kantor BPJS, Suprapto: Pemerintah Zalimi Buruh
“Klaim yang paling banyak dibayarkan adalah Jaminan Hari Tua sebanyak 6.580 klaim dengan nominal sebesar Rp111,03 miliar,” kata Muhammad Sulaiman Nasution.