Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mengembangkan konsep Integrated Farming sebagai konsep pertanian masa depan yang berkelanjutan khususnya di Provinsi Aceh. Konsep ini dinilai terbukti menguntungkan karena semua proses bertaninya saling berkaitan baik tanaman pangan maupun peternakan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan Provinsi Aceh selama ini merupakan Provinsi subur yang memiliki potensi pertanian luar biasa, juga banyaknya SDM unggul yang tersebar di seluruh desa.
"Aceh itu bagus banget karena ada gunung, bukit dan laut. Banyak tempat yang tidak semua seperti Aceh. Ini karunia Allah yang luar biasa. Karena itu Aceh harus juara besok. Saya mau integrated Farmingnya ditingkatkan lagi karena konsep ini sangat menguntungkan," ujar SYL di Gampong Blang Miro, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar, Jumat, (4/3/2022).
Sebagai informasi, Provinsi Aceh saat ini sedang mengembangkan konsep integrated farming di sejumlah wilayah. Sebagai rincian, ada 5005 ha tanaman padi dan 5000 ekor peternakan sapi. Khusus untuk padi, penanaman IP300 dilakukan di lah selias 2.805 ha dan IP400 di lahan 2.200 ha.
Baca Juga: Kementan Ajak Petani Ikut AUTP sebagai Perlindungan jika Terjadi Gagal Panen
"Oleh karena itu, integrated farming harus terus di plotong di seluruh pelosok daerah. Soal modal, kita sudah siapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian. InsyaAllah tidak ada yang rugi karena pertanian itu selalu menguntungkan. Jangan tunggu APBN dan APBD karna sekarang ada KUR. Yuk kita pinjam," kata Mentan.
Ia juga menuturkan, pengembangan integrated farming di Provinsi Aceh sejauh ini semakin berkembang pesat. Hal ini terjadi karena pemerintah selalu hadir di Tengah-tengah kesulitan petani.
"Saya berterimakaih kepada Pak Gubernur dan Pak Bupati karena pemerintahanya hadir dan berpihak pada rakyatnya. Dan itu terbukti, dimana integrated farming dan pertanian secara keseluruhan di Aceh maju secara pesat," katanya.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan terimakasih sekaligus apresiasi yang luar biasa terhadap perhatian Mentan SYL pada sektor pertanian Aceh. Menurutnya, dukungan Mentan terhadap kemajuan Aceh terlihat nyata dari banyaknya program dan bantuan yang diterimanya selama ini.
"Sudah saya cek datanya dan ternyata 80 persen pertumbuhan ekonomi yang begitu tinggi itu dari sektor pertanian. Oleh karenanya sesuai arahan pak Menteri kita mau lebih fokus dan intensifikasi di bidang pertanian termasuk konsep integrated farming," katanya.
Baca Juga: Pemerintah Minta Warga Tak Panik Soal Daging Sapi, Stok Aman hingga Lebaran
Nova mengatakan, bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian pertanian selama ini membuat para petani perlahan tapi pasti makin sejahtera. Hal ini terlihat dari peningkatan NTP Provinsi Aceh dari yang tadinya 95 persen meningkat jadi 105 persen.
"Dengan demikian bisa kita baca trennya meningkat dan memang faktanya sektor pertanian naik terus, sehingga saya setuju dengan pak menteri bahwa kita tidak boleh bergantung pada dana pemerintah. kita skala ekonomi aja dan kita hitung kelayakannya. Termasuk pupuk, karena PIM sedang membangun pabrik baru, sehingga kita tidak bergantung lagi kepada orang lain," tutupnya.
Perlu diketahui, Kementan memberikan bantuan kepada Provinsi Aceh sebesar Rp 82,6 miliar. Bantuan ini berbentuk bibit, benih dan sarana prasarana pertanian yang dapat menunjang peningkatan produksi tanaman pangan.