Suara.com - Dalam acara Penanaman Perdana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Desa Kencana Mulia, Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.
Industri ini memproduksi lebih dari 146 jenis produk hilir dari pangan hingga industri.
Industri kelapa sawit juga menjadi produk energi yang mensubstitusi solar melalui program mandatory biodiesel B30 yang menghemat devisa dengan pengurangan impor solar.
“Sehingga dapat dikatakan bahwa sawit merupakan komoditas yang selalu diperlukan baik oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia,” ucap Airlangga dalam sambutannya pada acara tersebut dalam keterangan persnya, Jumat (3/4/2022).
Baca Juga: NU Agendakan Pertemuan Petani Kelapa Sawit, Rayakan Harlah ke-99 di Sumsel
Kegiatan Penanaman Perdana Peremajaan Sawit Rakyat tersebut dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung pada lahan kebun kelapa sawit milik Koperasi Serasa Mulya, Koperasi Maju Bersama, dan Gapoktan Sepakat dengan total luas lahan 328,5 hektare.
“Kegiatan hari ini adalah replanting sawit yang sudah menjadi program Pemerintah, dan ini merupakan bukti nyata dukungan Pemerintah dalam menyukseskan program PSR. Diharapkan kedepannya para pekebun sawit swadaya dapat termotivasi untuk mengikuti program PSR.” ujar Airlangga.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam acara tersebut mendoakan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ‘naik kelas’ menjadi atasan para Menteri.
Harapan Gus Yahya tersebut tidak lepas dari potret survei. Nama Airlangga kerap masuk sebagai sosok yang berpeluang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Kalau sekarang beliau masih Menko Bidang Perekonomian, insyaAllah, saya doakan di masa mendatang naik kelas menjadi atasannya Menteri (Presiden),” kata Gus Yahya.
Baca Juga: Harga Sawit Riau Meroket Sepekan ke Depan, Nyaris Rp 4 Ribu per Kilogram!
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan hari lahir (harlah) ke-99 NU (kalender Hijriyah) untuk wilayah Indonesia barat dengan tema ‘Lestari Alamnya, Sejahtera Petaninya’.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya menyambut baik komitmen Airlangga Hartarto sebagai Menko Bidang Perekonomian untuk melaksanakan program yang langsung menyentuh rakyat.
“Mayoritas petani sawit di Sumatera dari Aceh sampai Lampung adalah warga NU, bahkan banyak yang menjadi pengurus. Oleh karena itu, PBNU mendukung program batuan tanam sawit bagi para petani yang diluncurkan pemerintah,” kata Gus Yahya.
Ia menambahkan, bantuan kepada petani sawit merupakan salah satu dari serangkaian kerja sama NU dengan pemerintah dari berbagai kementerian.
NU sudah bekerja sama dalam program kampung nelayan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kerja sama serupa juga dilakukan NU dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian BUMN.
“PBNU ingin membantu pemerintah untuk bisa diperankan dalam program-program yang bersentuhan langsung dengan rakyat,” ujarnya.
Selain, Airlangga dan Gus Yahya, acara tersebut juga dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.