BBM Indonesia Masih Ekspor, Pertamina Bersiap Hadapi Dampak Besar Perang Rusia-Ukraina

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 04 Maret 2022 | 18:15 WIB
BBM Indonesia Masih Ekspor, Pertamina Bersiap Hadapi Dampak Besar Perang Rusia-Ukraina
SKK Migas bersama dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Pertagas telah menyalurkan minyak perdana Duri Crude Oil (DCO) dari CGS-10 Duri dengan pipa penyaluran baru ukuran 20 inci sampai ke Stasiun Dumai sepanjang 63,5 kilometer. [Antara/Pertamina Hulu Rokan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga BBM di Indonesia terancam naik usai harga minyak mentah internasional melambung tinggi pasca perang Rusia dengan Ukraina. Penyebabnya tak lain karena sebagian besar pasokan BBM Indonesia masih impor.

Meski demikian, PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan energi dalam negeri tetap terpenuhi meski harga minyak telah menembus USD 110 per barel per Kamis (3/3/2022) kemarin. mentah dunia. Harga ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2014 silam.

Disampaikan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, Pertamina terus memantau perkembangan migas dunia serta memastikan strategi terbaik.

 “Kegiatan operasional Pertamina dari hulu, kilang sampai hilir, tetap berjalan dengan baik untuk menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Fajriyah, dikutip Jumat (4/3/2022).

Baca Juga: Demo Tolak Perang di Kedubes Rusia, Massa Bentangkan Bendera Kuning Bertuliskan Fuck Wars

Upaya ini, ujar dia, dilakukan guna memastikan ekosistem migas nasional tetap berjalan baik guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Dengan dukungan stakeholder, Pertamina akan terus meningkatkan kinerja menghadapi tantangan dinamika energi global dan transisi energi dunia agar menjamin ketahanan dan kemandirian energi nasional yang sangat diperlukan untuk  pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kenaikan harga minyak mentah dunia yang disebabkan konflik  Rusia-Ukraina.Presiden menambahkan, kenaikan harga minyak musti diwaspadai lebih serius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI