Modal Asing Rp6,13 Triliun Kabur Dari Indonesia Pada Minggu Pertama Maret

Jum'at, 04 Maret 2022 | 18:12 WIB
Modal Asing Rp6,13 Triliun Kabur Dari Indonesia Pada Minggu Pertama Maret
Bank Indonesia. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia/BI mencatat aliran modal asing keluar dari dalam negeri pada minggu pertama bulan Maret 2022. Data transaksi 1-2 Maret, modal asing di pasar keuangan domestik jual bersih sebesar Rp6,13 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, aliran modal asing itu terdiri dari jual bersih di pasar SBN sebesar Rp8,30 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp2,17 triliun.

"Berdasarkan data setelmen hingga 2 Maret 2022, nonresiden jual neti Rp1,60 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp23,25 triliun di pasar saham," kata Erwin dalam keterangannya, Jumat (4/3/2022).

Erwin menuturkan, keluarnya aliran modal asing pada periode tersebut membuat justru kinerja rupiah menguat. Tercatat, rupiah pada pembukaan Jumat pagi berada di level Rp14.370 sama dibandingkan penutupan Rabu kemarin di level Rp14.385.

Baca Juga: Di Februari 2022, Balikpapan Alami Deflasi 0,51 Persen, Ini Penyebabnya

"Sedangkan, tingkat imbal hasil atau yield SBN 10 tahun di level 6,57 persen," ujarnya.

Di sisi lain, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu I Maret 2022, perkembangan harga pada Minggu I Maret 2022 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi 0,32 persen (mtm).

Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Maret 2022 secara tahun kalender sebesar 0,88 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,31 persen (yoy).

Adapun, penyumbang utama inflasi Maret 2022 sampai dengan minggu I yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,07 persen (mtm), cabai rawit, tempe, bawang merah, dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm). Lalu daging ayam ras, tahu mentah, telur ayam ras, dan sabun detergen bubuk/cair masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), serta bahan bakar rumah tangga (BBRT) dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi minyak goreng sebesar -0,04 persen (mtm).

Baca Juga: Jelang Nyepi BI Bali Siapkan Uang Tunai Rp 3,5 Triliun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI