Pakar Minta Masyarakat Waspada, Robot Trading Marak Penipuan dan Berpotensi Ponzi

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 04 Maret 2022 | 16:54 WIB
Pakar Minta Masyarakat Waspada, Robot Trading Marak Penipuan dan Berpotensi Ponzi
Ilustrasi (BinaryOption.co)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kedua, adalah spread rate jual beli valas yang sangat jauh.

"Ketika Anda membuka akun dan menyetorkan dolar AS (US$), Anda tidak diperkenankan melakukan TT dolar ke dolar, tetapi harus membeli dolar dari penyelenggara trading dengan harga yang 5-10 persen lebih mahal dari harga wajar," kata Alfons.

"Sebaliknya ketika anda melakukan penarikan, anda tidak bisa melakukan TT ke rekening US$ dan diharuskan menjual dolar anda dengan harga yang lebih murah," imbuhnya.

Alfons menambahkan, secara logis, tujuan spread jual beli yang sangat tinggi ini secara tidak langsung memberikan keuntungan instan kepada penyelenggara trading dimana setiap kali ada anggota baru masuk maka penyelenggara sudah mengantongi keuntungan 5-10 persen dan hal ini secara tidak langsung menjelaskan mengapa skema yang diduga Ponzi ini bisa berumur panjang.

Ketiga, robot trading yang ditawarkan tidak ada wujudnya, algoritma dan cara kerjanya tidak ada penjelasannya.

"Sehingga, tidak ada informasi apa kelemahan dari robot trading tersebut dan robot trading ini tidak dapat dijalankan di broker forex lainnya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI