Sesuai gugatan, "Dia menyajikan foto yang sama kepada wanita dan pria sebagai bukti menjadi anggota keluarga Leviev, sehingga membuat pernyataan yang keliru bahwa dia adalah bagian dari keluarga, dan melakukannya untuk menghasilkan keuntungan pribadi dan menyesatkan publik."
Tuduhan dalam gugatan termasuk pencemaran nama baik, pelanggaran privasi dan pelanggaran merek dagang. Keluarga Leviev mengatakan bahwa tindakan tercela Simon mencemarkan nama baik dan mempermalukan mereka.
Dokumenter Netflix, yang tayang perdana pada 2 Februari menyebut, Simon (31) mengubah namanya dan mengaku sebagai putra taipan berlian di aplikasi kencan Tinder.
Dia kemudian diduga menipu banyak wanita untuk membuka kartu kredit untuknya, dengan kedok dia dalam bahaya musuh dalam bisnis berlian.
Pihak berwenang memperkirakan dia mungkin telah menipu 10 juta dolar Amerika dari korban yang diduga berasal seluruh dunia, menurut The Times of Israel.
Simon belum didakwa dengan kejahatan apa pun terkait dengan tuduhan dalam film dokumenter tersebut. Outlet berita melaporkan pada Mei 2020, Simon dibebaskan dari penjara Israel setelah menjalani lima bulan dari hukuman 15 bulan untuk empat tuduhan penipuan yang tidak terkait.
Kuasa hukum keluarga Leviev, Guy Ophir mengatakan, tindakan hukum ini hanyalah awal dari sejumlah tuntutan hukum.
"Pada fase berikutnya kami akan mengajukan gugatan moneter terhadap Simon dan afiliasi lain yang bekerja sama dengannya, termasuk beberapa situs web yang memiliki usaha bersama dengan Simon dan/atau telah menawarkan untuk membeli konsultasi cemerlang darinya," kata Ophir.
"Siapa pun yang mencoba memanfaatkan skema ini akan dituntut," lanjutnya.
Baca Juga: Akan Segera Tayang, Intip Sinopsis The Pirates: The Last Royal Treasure
Tanggapan Simon