Hong Kong Dikabarkan Kembali Lockdown Gegara COVID-19, Warga Mulai Panic Buying

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 02 Maret 2022 | 13:34 WIB
Hong Kong Dikabarkan Kembali Lockdown Gegara COVID-19, Warga Mulai Panic Buying
ILUSTRASI-Petugas kesehatan bersiap untuk melakukan pengujian di daerah Yordania, Hong Kong, Sabtu (23/1/2021). [Peter PARKS / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Hong Kogn dikabarkan berbondong-bondong memborong berbagai kebutuhan hingga berujung panic buying pasca beredar kabar rencana pemerintah untuk lockdown pada Maret 2022.

Dalam laporan AFP, Selasa (1/3/2022) lalu, warga di sejumlah titik di Hong Kong memenuhi supermarket, apotek, dan toko sayuran. Kabar ini diperkuat dengan video yang beredar di media sosial.

Pemerintah Hong Kong sendiri berencana melakukan tes terhadap 7,4 juta penduduk dalam waktu dekat. Penduduk juga diminta melakukan isolasi mandiri di rumah atau kamp yang masih dibangun dengan bantuan China jika terindikasi virus corona.

Meksi awalnya tidak berencana melakukan lockdown total, Carrie Lam selaku perwakilan pemerintah berharap warga bisa sementara waktu melakukan isolasi selama proses uji atau tes berlangsung. 

Baca Juga: Pemkot Bekasi Keluarkan Surat Edaran Terbaru PPKM Level 3, PTM Hanya 25 Persen, Pasar Buka Sampai Jam 9 Malam

Berbeda dengan Carrie Lam, Kepala kesehatan Sophia Chan secara langsung mengkonfirmasi rencana lockdown dari pemerintah.

Saat ini, pemerintah Hong Kong sudah merilis pernyataan bahwa stok kebutuhan normal dan warga diminta tidak panic buying. Meksi demikian, pakar menyebut, ketidakpercayaan warga terhadap pemerintah justru memicu panic buying.

"Kami memiliki begitu banyak pertanyaan tetapi semua jawaban 'akan dikonfirmasi'. Terburu-buru membeli dan menimbun, biarkan orang memutuskan bagaimana menjalani hidup mereka," kata pakar politik internasional di Universitas Baptis Chan Ka-lok, melalui akun media sosial.

Saat ini, mengutip data Worldometers, Hong Kong tercatat memiliki total 205.780 kasus infeksi COVID-19 dan 744 kematian.

Baca Juga: Dua 2 Tahun Covid-19 Indonesia: Kasus Harian 6 Provinsi Ini Turun, Pandemi Mereda?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI