Suara.com - Dalam waktu dekat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Kemen PUPR akan menata kawasan pariwisata Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken di Provinsi Sulawesi Utara.
Disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, penataan dua kawasan wisata tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang berstandar internasional dan berwawasan lingkungan di Kota Manado.
"Untuk penataan kawasan Pantai Malalayang, saya minta untuk ditambah jumlah dapur di warung-warung yang dibangun, sehingga pengunjung yang datang nantinya tidak perlu menunggu lama saat memesan makanan," kata Menteri Basuki, Rabu (2/3/2022)
Dua kawasan ini harus selesai ditata dengan kualitas yang baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung yang datang.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Destinasi Super Prioritas (DPSP) Manado - Bitung - Likupang, di Provinsi Sulawesi Utara, Kementerian PUPR tengah menyelesaikan Penataan Kawasan Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken.
Penataan Kawasan Pantai Malalayang dilaksanakan dengan anggaran APBN Tahun Jamak 2020-2022 sebesar Rp65,48 miliar. Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 18.500 meter persegi, dengan progres fisik saat ini sebesar 94 persen.
Lingkup pekerjaannya pekerjaan kios untuk pedagang dan dermaga, monumen bola dunia (Bobocha), infrastruktur kawasan, signage, tower/menara pandang, warung apung, toilet umum, dan pekerjaan landscape. Diharapkan dengan selesainya penataan kawasan ini dapat mendukung peningkatan penyerapan tenaga kerja di bidang pariwisata.
Selanjutnya untuk penataan Ecotourism Village Bunaken, juga telah dilaksanakan sejak tahun 2020 hingga tahun 2022 dengan nilai kontrak Rp28,78 miliar.
Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 19.000 meter persegi, kedua penataan kawasan tersebut dilaksanakan dalam satu paket oleh kontraktor PT Nindya Karya.
Lingkup pekerjaan penataan kawasan Ecotourism Village Bunaken berupa pembangunan dermaga, galeri wisata, bangunan terminal, teater budaya, infrastruktur kawasan, gerbang kawasan, papan lokasi, dan penataan landscape.