Habiskan Dana Hampir Rp100 Miliar, KemenPUPR Garap Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 02 Maret 2022 | 10:36 WIB
Habiskan Dana Hampir Rp100 Miliar, KemenPUPR Garap Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken
Kawasan Pantai Malalayang (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam waktu dekat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Kemen PUPR akan menata kawasan pariwisata Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken di Provinsi Sulawesi Utara.

Disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, penataan dua kawasan wisata tersebut bertujuan untuk mendukung pengembangan destinasi pariwisata yang berstandar internasional dan berwawasan lingkungan di Kota Manado.

"Untuk penataan kawasan Pantai Malalayang, saya minta untuk ditambah jumlah dapur di warung-warung yang dibangun, sehingga pengunjung yang datang nantinya tidak perlu menunggu lama saat memesan makanan," kata Menteri Basuki, Rabu (2/3/2022)

Dua kawasan ini harus selesai ditata dengan kualitas yang baik sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung yang datang.

Baca Juga: Kementerian PUPR Persiapkan Bendungan Kuwil Kawangkoan untuk Atasi Banjir Sekaligus Destinasi Wisata di Sulawesi Utara

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan Destinasi Super Prioritas (DPSP) Manado - Bitung - Likupang, di Provinsi Sulawesi Utara, Kementerian PUPR tengah menyelesaikan Penataan Kawasan Pantai Malalayang dan Ecotourism Village Bunaken.

Penataan Kawasan Pantai Malalayang dilaksanakan dengan anggaran APBN Tahun Jamak 2020-2022 sebesar Rp65,48 miliar. Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 18.500 meter persegi, dengan progres fisik saat ini sebesar 94 persen.

Lingkup pekerjaannya pekerjaan kios untuk pedagang dan dermaga, monumen bola dunia (Bobocha), infrastruktur kawasan, signage, tower/menara pandang, warung apung, toilet umum, dan pekerjaan landscape. Diharapkan dengan selesainya penataan kawasan ini dapat mendukung peningkatan penyerapan tenaga kerja di bidang pariwisata.

Selanjutnya untuk penataan Ecotourism Village Bunaken, juga telah dilaksanakan sejak tahun 2020 hingga tahun 2022 dengan nilai kontrak Rp28,78 miliar.

Pembangunannya dilaksanakan di atas lahan seluas 19.000 meter persegi, kedua penataan kawasan tersebut dilaksanakan dalam satu paket oleh kontraktor PT Nindya Karya.

Baca Juga: Menteri ESDM Arifin Tasrif Akui Tambang Andesit di Wadas Tidak Miliki Izin Usaha Pertambangan, Ini Alasannya

Lingkup pekerjaan penataan kawasan Ecotourism Village Bunaken berupa pembangunan dermaga, galeri wisata, bangunan terminal, teater budaya, infrastruktur kawasan, gerbang kawasan, papan lokasi, dan penataan landscape.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara Kementerian PUPR Komang Raka Maharthana mengatakan, proses pembangunan di kawasan pantai Bunaken dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian.

"Semuanya dilakukan dengan mempertimbangkan petunjuk lapangan dari Badan Perlindungan Taman Nasional Bunaken, demi meminimalkan kerusakan terumbu karang dan biota di kawasan konservasi," kata Komang.

Setelah kontrak pembangunan berakhir, Komang menyatakan, BPPW Sulut akan melakukan serah terima pengelolaan aset Kepada Pemkot Manado agar segera memberikan manfaat bagi masyarakat umum maupun dunia usaha.

"Sesuai Bussines Plan yang telah dibuat Pemkot Manado, soft opening akan dilakukan awal bulan Juli 2022," pungkas Komang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI