Suara.com - Produktivitas pertanian Kelompok Tani Margo Mukti di Desa Lebak, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berkat embung yang dibangun Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan). Embung dibangung dengan panjang 19 meter, lebar 14 meter dengan kedalaman 3 meter.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apapun.
"Ketika musim kemarau tiba petani tak perlu khawatir karena ada embung ini yang akan memasok air sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," ujarnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, keberadaan air menjadi faktor penting bagi keberlanjutan sektor pertanian. Air mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) petani.
Dikatakannya, keberadaan embung menjadi faktor penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitasnya. Mengapa demikian, oleh karena embung memberikan pasokan air stabil kepada lahan sawah, sehingga perkembangan budidaya padi petani berjalan dengan baik.
"Ada tiga aspek dari keberadaan embung ini yaitu produktivitas, peningkatan Indeks Pertanaman (IP) pertanian dan meningkatnya kesejahteraan petani," ujarnya.
Ali menerangkan, embung adalah water management. Embung berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah.
"Embung bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga bisa untuk mendukung aktivitas perkebunan, hortikultura, juga ternak," jelas Ali.
Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto berharap, embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani.
Baca Juga: Bandingkan Wisata Alam Mulyaharja Dengan Ubud Bali, Bima Arya: ke Depan Bisa Lebih Dikenal
"Embung adalah faktor teknis bagi terungkitnya produktivitas pertanian. Pada akhirnya, kesejahteraan petani juga meningkat," katanya.