Pinjam Rp 1,8 Juta, Wanita Korban Pinjol Mau Bunuh Diri Karena Utang Bengkak Jadi Rp 30 Juta

Senin, 28 Februari 2022 | 13:09 WIB
Pinjam Rp 1,8 Juta, Wanita Korban Pinjol Mau Bunuh Diri Karena Utang Bengkak Jadi Rp 30 Juta
Ilustrasi-aplikasi pinjaman online melalui smartphone [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kartika Sari tak menyangka bahwa dirinya menjadi salah satu korban yang terjerat pinjaman online (pinjol). Wanita asal Surabaya, Jawa Timur ini mengaku awalnya meminjam uang di aplikasi pinjol sebesar Rp1,8 juta dan kini total utangnya mencapai Rp30 juta lebih.

Kondisi tersebut membuat Kartika harus berhadapan dengan para penagih utang, dia mengaku setiap hari diteror oleh para debt colector. Tentunya dengan ancaman dan kata-kata kasar ke nomer pribadi WhatsApp-nya.

"Semua debt collector pinjol dari pagi sampai malam selalu menghubungi saya dengan kata-kata yang menakutkan, meresahkan dan jujur membuat mental saya down. Saya sempat berfikir ingin mengakhiri hidup saja," kata Kartika saat dihubungi Suara.com, Senin (28/2/2022).

Padahal kata Kartika dirinya sempat mengadu ke sejumlah pihak terkait masalahnya ini, bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga para menterinya sudah dihubungi dirinya, namun tak ada balasan sedikit pun.

Baca Juga: Kerugian Akibat Investasi Bodong dan Pinjol dari Januari hingga Februari Capai Rp149 M

"Saya sudah coba membuat pengaduan ke Gubernur Jatim, DPRD Surabaya, OJK, AFPI, Kominfo, Pak Jokowi dan semua Menteri tidak ada tanggapan yang baik," katanya.

Hingga akhirnya Kartika Sari mengirimkan sebuah surat elektronik kepada redaksi Suara.com pada Minggu (27/2/2022), dimana dirinya meminta tolong agar masalahnya bisa di dengar oleh pihak-pihak terkait.

"Tolong bantu saya, saya punya hutang pinjol dan saya tidak bisa membayar sedangkan semua dc (debt collector) pinjol menghubungi saya dengan kata-kata yang menakutkan, meresahkan," tulis Kartika dalam surat elektroniknya tersebut.

"Sebenarnya enggak seharusnya saya kirim email seperti ini, saya lelah, saya berada dalam keputusasaan dan saya tahu ini salah saya," katanya.

Kartika mengaku bahwa mau membayar sejumlah utang pinjolnya tersebut tetapi karena dirinya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) gara-gara pandemi, untuk kebutuhan sehari-hari saja dirinya mengaku serba kekurangan.

Baca Juga: Jangan Termakan Rayuan! Ini Daftar Nama 50 Pinjaman Online, 5 Pegadaian, dan 22 Investasi Ilegal

"Gimana saya melunasinya sementara untuk mencukupi kebutuhan ekonomi saja pas-pasan sedangkan saya tidak punya barang berharga untuk dijual," cerita Kartika.

Saat ini ungkap Kartika, dirinya tersangkut pinjol dari 12 aplikasi, total utang berserta bunganya mencapai Rp30 juta dari awal pinjaman Rp1,8 juta pada bulan November 2021.

Banyaknya aplikasi pinjaman tersebut karena Kartika menarik pinjaman utang untuk membayar utang ke aplikasi lainnya alias tutup lubang gali lubang.

"Awalnya saya pinjam pinjol di 1 apk tapi karena saya tidak bisa melunasi akhirnya saya pinjam ke apk yang lain sampai akhirnya 12 apk untuk tutup lubang gali lubang," katanya.

Dengan kondisi yang rumit tersebut, bahkan Kartika dengan sukarela ingin menukar nyawanya dengan jumlah utang yang ia miliki, dibandingkan hidup dengan teror pinjol tersebut.

"Seandainya hutang saya bisa ditukar dengan nyawa saya. Saya beri, percuma hidup kalau setiap hari berada dalam ketakutan, tertekan seperti ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI