Sempat Dukung Putin, Donald Trump Kini Kutuk Serangan Rusia Terhadap Ukraina

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 27 Februari 2022 | 10:27 WIB
Sempat Dukung Putin, Donald Trump Kini Kutuk Serangan Rusia Terhadap Ukraina
Donald Trump. (Instagram: @realdonaldtrump)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya turut mengutuk operasi militer Rusia di Ukraina dan mengaku dirinya berdoa untuk rakyat Ukraina.

Hal ini ia sampaikan dalam pidatonya di Konferensi Aksi Politik Konservatif (CPAC) di Florida. Ucapannya ini bertolak belakang dengan sikap dia sebelumnya ketika memuji Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebelumnya, Trump membuat jengkel sejumlah anggota partai Republik setelah menyebut tindakan Putin di Ukraina sebagai "jenius" dan "cukup cerdas".

Beberapa jam sebelumnya, AS dan sekutunya mengumumkan sanksi baru kepada Rusia. Mereka akan mendepak sejumlah bank Rusia dari sistem pembayaran global dan membatasi kemampuan bank sentral Rusia untuk mendukung mata uang rubel.

Baca Juga: Apakah NATO Membantu Ukraina Melawan Gempuran Invasi Rusia? Ini Penjelasannya

Di depan kerumunan peserta CPAC, Trump mengungkapkan simpatinya kepada rakyat Ukraina dan kali ini memuji Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Dia menyebut Zelenskiy "berani" karena dia tetap bertahan di Kiev, ibu kota Ukraina.

"Serangan Rusia terhadap Ukraina mengerikan. Kita berdoa bagi rakyat Ukraina yang bangga. Tuhan memberkati mereka semua," kata Trump.

Dikabarkan pula, Trump memenafaatkan panggung CPAC untuk menyerang Presiden Joe Biden. Dia mengatakan Putin menyerang Ukraina dengan memanfaatkan "kelemahan" Biden.

Ia mengaitkan invasi itu dengan pemilihan presiden AS 2020, dan lagi-lagi dengan menuduh adanya kecurangan di balik kemenangan Biden.

Baca Juga: Roman Abramovich Pamit dari Inggris Gegara Konflik Ukraina, Lepas Saham Chelsea?

"Seperti yang dipahami setiap orang, bencana mengerikan ini tak akan pernah terjadi jika pemilihan kita tidak dicurangi dan jika saya presidennya," kata dia.

"Andalah presidennya!" teriak seorang perempuan dari kerumunan peserta.

Trump juga menyebut invasi Rusia di Georgia terjadi selama pemerintahan George W. Bush dan aneksasi Krimea saat AS dipimpin oleh Barack Obama.

"Saya berdiri sebagai satu-satunya presiden di abad 21 yang tidak melihat Rusia menginvasi negara lain."

Trump mengatakan dirinya benar mengatakan Putin cerdas karena Presiden Rusia itu menipu para pemimpin dunia.

"Masalah yang sebenarnya adalah pemimpin kita bodoh, bodoh. Begitu bodoh," kata dia.

Sebelumnya dalam sebuah wawancara pada Sabtu, Biden juga mengolok-olok komentar Trump bahwa Putin adalah seorang "jenius".

"Saya lebih percaya dengan Trump yang mengatakan bahwa Putin seorang jenius daripada ketika dia menyebut dirinya jenius yang stabil," kata Biden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI