Belum Lama Dilantik, Direktur Utama PLN Sudah 'Disemprot' Presiden Jokowi

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 25 Februari 2022 | 15:28 WIB
Belum Lama Dilantik, Direktur Utama PLN Sudah 'Disemprot' Presiden Jokowi
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam peresmian dua pembangkit listrik tenaga air besutan di Sulawesi besutan Kalla Group di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (25/2/2022). [ANTARA/YouTube-Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Direktur Utama PT PLN (Persero) lantaran lamanya negosiasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan PLN yang mencapai 5 tahun yang dikeluhkan oleh Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

"Saya tekankan pada pagi hari ini adalah agar birokasi utamanya di PLN itu, betul-betul Pak Dirut diperhatikan. Jangan sampai ada keluhan lagi seperti tadi juga disampaikan oleh Bapak Jusuf Kalla negosiasi perizinan sampai lebih dari 5 tahun," ujar Jokowi dalam acara peresmian PLTA Poso dan PLTA Malea, Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (25/2/2022).

Jokowi merasa kecewa dengan proses perizinan yang lama hingga sampai lima tahun. Karena setelah selesai perizinan itu, pembangunan PLTA juga akan membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Padahal, Direktur Utama PLN saat ini yaitu Darmawan Prasodjo belum lama menjabat pasca menggantikan posisi Zulkifli Zaini, tepatnya pada 6 Desember 2021.

Baca Juga: Jusuf Kalla Bangga Bisa Bangun PLTA Senilai Rp17 Triliun Pakai Tamatan STM, JK: Tidak Ada Orang Asing di Sini

Ia diangkat oleh Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN 2021. Surat Keputusan RUPS pun disampaikan langsung oleh Erick di Kantor Pusat PLN, Jakarta, pada Senin (6/12/2021).

Namun demikian, dalam kesempatan yang sama ia juga memuji Kalla Group yang menurutnya tahan banting menghadapi pengurusan izin yang terlampau lama.

"Untungnya Pak Jusuf Kalla dan seluruh manajemen Kalla Group tahan banting. Coba kalau enda sudah mundur dulu, 5 tahun gak rampung-rampung itu baru ngurus izinya belum nanti mendapatkan pendanaan dari konsorsium perbankan bukan sesuatu yang gampang," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI