Perang Rusia-Ukraina Bikin Harga Aluminium dan Nikel Meroket

Jum'at, 25 Februari 2022 | 08:49 WIB
Perang Rusia-Ukraina Bikin Harga Aluminium dan Nikel Meroket
Tank bergerak ke kota, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer di Ukraina timur, di Mariupol, 24 Februari 2022. ANTARA/Reuters/Carlos Barria/as.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga komoditas melonjak di seluruh papan perdagangan pada hari Kamis di tengah kekhawatiran gangguan pasokan setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Rusia adalah produsen dan pengekspor utama tidak hanya energi, tetapi juga logam dan biji-bijian. Pasar sudah ketat menjelang invasi, yang berarti ada sedikit kemampuan untuk menyerap pengurangan produksi.

“Dengan persediaan logam dasar yang sudah sangat rendah, hanya ada sedikit bantalan tambahan untuk gangguan pasokan lebih lanjut - baik dari Rusia secara langsung atau melalui harga gas dan listrik yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama,” kata JPMorgan dalam sebuah catatan kepada klien dikutip dari CNBC, Jumat (25/2/2022).

Aluminium melonjak lebih dari 3 persem mencapai rekor tertinggi USD3.450 per ton di London Metal Exchange. Nikel sekarang diperdagangkan pada level tertinggi dalam lebih dari satu dekade: sekitar USD25.000 per ton.

Baca Juga: Presiden FIFA Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Platinum melonjak lebih dari 2 persen sedangkan paladium melonjak lebih dari 6 persen.

Rusia adalah produsen utama keempat logam tersebut. Negara ini memasok 35 persen paladium dunia dan 10 persen platinum dunia, menurut data dari Cru.

Sementara produksi aluminium, nikel, dan baja mentah masing-masing sebesar 6 persen, 5 persen dan 4 persen. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI